1.
Pendahuluan
Dalam hidup
bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscayaakan
terisolasi dari masyarakat.
Kebutuhan
Promosi untuk Bermasyarakat
Banyak pakar menilai
bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang
dalam hidup bermasyarakatyang disebutkan menurut Profesor Wilbur Schramm.Sebab
tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa
masyarakat manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi (Schramm, 1982).
Harold D. Lasswell
salah satu seorang peletak dasar ilmu komunikasi lewat ilmu politik menyebut
tiga fungsi dasar yang menjdai penyebab, mengapa manusia perlu berkomunikasi:
Pertama
adalah
hasrat manusia untuk mngontrol lingkungannya. Melalui komunuikasi manusia dapat
mengetahui peluang-peluang yang ada untuk dimanfaatkan, dipelihara, dan
menghindar pada hal-hal yang mengancam alam sekitarnya.
Kedua
adalah upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Proses
kelanjutan suatu masyarkat sesungguhnya tergantung bagaimana masyarakat itu
beradaptasi dengan lingkungannya.
Ketiga
adalah
upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Suatu masyarakt yang
ingin mempertahankan keberadaannya, maka anggota masyarkatnya dituntut untuk
melakukan pertukaran nilai, perilaku, dan peranan.
Ketiga fungsi ini menjadi patokan dasar bagi setiap
individu dalam berhubungan dengan sesama anggota masyarakatnya. Jadi komunikasi
jelas tidak dapt dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Kamonikasi adalah salah satu aktivitas fundamental
dalam kehidupan umat manusia,suatu sifat manusia untuk menyampaikan
keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, dimana kapan manusia mulai
berkomunikasi dengan manusia lainnya.
Everett M. Rogers (1986) menilai peristiwa ini
sebagai generasi pertama kecakapan manusia berkomunikasi sebelum mampu
mengutarakan pikirannya secara tertulis.untuk memudahkan berkomunikasi didunia
luar dengan memakai perahu, rakit, dan sampan.Pengumpulana gong romawi dan
pembakaran api yang mengepulkan asap Di cina adalah simbol-simbol komunikasi
yang dilakukan olehb para serdadu dimedan perang.
Kecakapan manusia
berkomunikasi dengan tulisan sampai ditemukannya teknik cetak mencetak pada
1450 oleh gutenbeng dan Jonh Coster di Jerman kira-kira berlangsung 5000
tahun.penemuan teknik cetak mencetak dianggap sebagai awal revolusi komunikasi.
Penemuan cetak mencetak selain melahirkan sebagai
macam surat kabar, juga sekaligus menciptakan teknik-teknik baru dalam bidang
jurnalistik sperti penulisan editorial, penulisan berita, dan periklanan.
Lima puluh tahun sesudah Amerika serikat
mendemontrasikan pesawat TV kecakapan manusia berkomunikasi yang lebih canggih.
Rogers menyebutnya sebagai generasi media interaktif.
Gejala masyarakat
informasi makin tampak perwujduannya. Ini ditandai makin banyak orang memiliki
profesi pada sektor-sektor informasi. Misalnya konsultan, dosen, peneliti,
penulis wartawan, public relations, periklanan, programer, komputer, dunia
artis, penyiar/presenter, penyuluhan lapangan, penulis buku, penerbitan, tenaga
sales promotions.
Di negara-negara maju
maupun di negara-negara berkembang komunikasi mengalami kemajuan pesat dengan
berbagai maca nama, seperti School of Communication, School of Jurnalism,
Department of Mass Communicationsions, Department of Agricurtural Journalism,
Department of communications Arts, Department of Agricutural Extension and
Communication, School of Visual and
Graphic Communications,Iinstitute of Development Comucations, Department of
Communication and Theatre, Department of Broadcasting, School of Public
Relations, School of Speech Communications.
Lalu kemudian diusul
dengan pendirian jurusn publisistik di berbagai universitas negeri seperti Universitas
Gajah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Pajajaran, Universitas
Hasanuddin, lalu disusul oleh Universitas Diponegoro, Universitas Sam
Ratulangi, Universitas Sebelah Maret, Universitas Sumatera Utara, Universitas
Airlangga, dan beberapa universitas lainnya.
Pendidikan komunikasi
yang berkembang begitu pesat di Amerika Serikat, telah memberi pengaruh yang
besar terhadap pendidikan komunikasi dibebagai negara, termasuk Indonesia.
Apakah
Ilmu Komunikasi Perlu Dipelajari?
Ada beberapa alasan yang
mendorong perlunya komunikasi untuk dipelajar adalah sebagai berikut :
1. Komunikasi
yang baik dengan orang lain akan membantu seseorang mempermudah mendapatkan rezeki, sahabat dan pelanggan.
2. Semakin
banyak orang yang tidak mengenal etika dalam komunikasi. Seperti dalam
menyampaikan pendapat atau somasi seenaknya mengucapkan kata-kata yang
menyinggung perasaan orang lain.
3. Dengan
mengetahui konsep, teori, dan dasar-dasar praktik komunikasi yang baik,
seseorang bisa menjadi pekerja komunikasi yang terampil dan profesional.
4. Perkembangan
teknologi komunikasi yang begitu cepat memaksa orang harus mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan baru terutama dalam bidang komputer, animasi
gambar, dan internet.
Komunikasi
Sebagai Seni, Ilmu Dan Lapangan Kerja
Komunikasi sebagai seni
yang bisa dipraktikan, sebagai ilmu
yang bisa dipelajari, dan sebagai ;lapangan kerja
yang bisa menjanjikan.
Sebagai seni, komunikasi memiliki:
1.
Nilai estetika yang diterapkan dalam
praktik-praktik komunikasi seperti penulisan berita, roman, novel, penyiaran
radio dan televisi, seni grafika, retorika, akting, penulisan skenario dan penulisan
buku.
2.
Fungsi hiburan (enjoy) yang dapat
mengisi waktu luang seseorang, seperti menonton televisi, membaca surat kabar
atau majalah dan mendengar radio.
Sebagai ilmu, komunikasi memiliki objek
pengamatan, yang bersifat ilmiah
empiris (scientific) dimana teorinya
berlaku umum, serta mampu menjelaskan
fenomena sosial yang berkaitan dengan produksi, proses, dan pengaruh dari
sistem tanda (kata, simbol) dan lambang (Charles R. Berger dan Zeehariah
Chaffee, 1987).
Sebagai lapangan kerja, komunikasi menjadi
profesi dalam lapangan kehidupan. Misalnya jurnalistik, public relations,
penulis penyiar, dosen, artis, periklanan, riset, penerangan, manajer kampanye
dan sebagainya. Oleh karna itu, ketika orang sarjana, komunikasi profesional
memasuki lapangan kerja baik di perkantoran maupun perusahaan.
2.
Ruang
lingkup, pengertian dan unsur-unsur komunikasi
Istilah komunikasi kian
hari kian populer dan ada berbagai macam istilah komunikasi yaitu : ada komunikasi
timbal balik, ada komunikasi tatap muka, ada komunikasi langsung, komunikasi
vertikal, komunikasi horizontal dan komunikasi dua arah.
Ruang Lingkup
Dalam
kehidupan sehari-hari kita menemukan peristiwa komunikasi di mana-mana. Bahkan
dalam diri manusia terdapat peristiwa komunikasi, misalnya bagaimana hubungan
antara satu sel dengan sel lainnya, sehingga manusia bisa bernapas, berdiri
tegak dan sebagainya.
Dalam ruang lingkup
yang lebih terinci, komunikasi yang menggambarkan bagaiman seseorang
menyampaikan sesuatu lewat bahasa atau simbol-simbol tertentu kepada orang
lain.
Pengertian Komunikasi
Pengertian
komunikasi tidak sederhana yang kita lihat sebab para pakar memberi definisi
menurut pemahaman dan perspektif masing-masing. Misalnya, para pakar filsafat
memberi pengertian atau difinisa dengan menekan aspek arti (meaning) Dn signifikasi pesan, kalangan
psikolog dan hubungan dengan individu, para pakar sosiologi dan antropologi.
Kemudian komunikasi digunakan dalam kontes masyarakat dan budaya oleh para
pakar ilmu politik.
Komunikasi ialah
menjawab pertanyaan “Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalu
saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya”.
“Komunikasi adalah
suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang yang mengatur
lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesama manusia; (2) melalui
pertukaran informasi; (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain;
serta (4) berusa mengubah sikap dan tingkah laku itu”. (Book, 1980).
Prinsip Komunikasi
Prinsip komunikasi,
yakni:
1. Komunikasi
ini hanya bisa terjadi bila terdapat pertukaran pengalam yang sama antara
pihak-pihak yang telibat dalam proses komunikasi (sharing similar experinces).
- Jika daerah
tumpang tindih (the field of experince) menyebar menutupi lingkaran A atau
B, menuju terbentuknya satu lingkaran yang sama, maka besar kemungkinan
tercipta suatu proses komunikasi yang menengah (efektif).
- Komunikasi
yang terjadi sangat ternatas. Bahkan besar kemungkinannya gagal dalam menciptakan
suatu proses komunikasi yang efektif.
Unsur-Unsur Komunikasi
Unsur atau elemen
adalah bagian yang digunakan unuk membangun suatu body (badan). Kita tidak bisa menyebutkan sebuah rumah yang
sempurna jika rumah tersebut tidak memiliki lantai, dinding, pintu, atap, dan
jendela.
Dalam studi manajemen
ada unsur-unsur yang membangun yakni; organisasi (organization), perencanaan (planning),
karyawan (staffing), kepemimpinan (learership), pengendalian (controlling), dan evaluasi (evaluation). Kemudian didukung oleh
unsur-unsur; pengirime (suerce),
pesan (message), saluran/media (channel), penerima (receiver), dan akibat/pengaruh (effect).
Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
Sumber
Sumber pristiwa
komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengiman informasi.
Pesan
Pesan
yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim
kepada penerima.
Media
Media
yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada peneriama.
Penerima
Penerima
adalah pihak yang menjadi sasaran yang dikirim oleh sumber.
Pengaruh
Pengaruh atau efek
adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasan dan dilakukan oleh
penerima sebelumdan sesudah menerima pesan.
Tanggapan Balik
Umpan
balik adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima.
Lingkungan
Lingkungan
atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhui jalannya
komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam yakni;
- Lingkungan
fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi kalau
tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis.
- Lingkungan
sosial menunjukan faktor-faktor sosial budaya, ekonomi dan politik.
- Dimensi
psikologis adalah pertimbangaan kejiwaan yang digunakan dalam
berkomunikasi.
- Dimensi
waktu menunjukkan dimensi yang tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi.
3.
Tipe
Komunikasi
Menurut kelompok
sarjana komunikasi Amerka yang menulis buku Human
Communication (1980) ada lima macam tipe komunikasi yakni: Komunikasi
Antarpibadi (Interpersonal Communication),
Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group
Communication), Komunikasi Organisasi (Organizational
Communication), Komunikasi Massa (Massa
Communication), Dan Komunikasi Publik (Public
Communication).
Menurut Joseph A.
DeVito seorang profesor komunikasi di City University of New York dalam buku communicology (1982) ada empat tipe
komunikasi yakni: Komunikasi Antarpribadi, Komunikasi Kelompok Kecil,
Komunikasi Publik, dan Komunikasi Massa.
Menurut R. Wayne Pace
ada tiga tipe komunikasi yakni: Komunikasi Dengan Diri Sendiri, Komunikasi
Antarpribadi, serta Komunikasi Khalayak.
Komunikasi Dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)
Komunikasi dengan diri
sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu, atau
dengan kata lain proses komunikasi dengan diri sendiri.
Komunikasi Antarpibadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi antarpribadi
yang dimaksud di sini ialah proses komunikasi yang berlangsung antar dua oarang
atau lebih secara tatap muka.
Menuru sifatnya
komunikasi terbagi dua, yakni: Komunikasi Diadik (Dyadic Communication) dan Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication).
Komunikasi diadik ialah proses komunikasi yang
berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka.
Komunikasi Publik (Public Communication)
Komunikasi publik biasa
disebut komunikasi pidato, komunikasi kolektif, komunikasi retorika, public speaking, dan komunikasi khalayak
(audience communication).
Komunikasi Massa (Massa Communication)
Komunikasi massa dapat
didefenisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana pesannya
dikirim dari sumber yang melembagga kepada khalayak yang sifatnya massal
melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar
dan film.
Ciri lain yang dimiliki
komunikasi massa ialah sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah
diproses secara mekanik.
4.
Model
Komunikasi
Model adalah suatu
gambaran yang sistematis dan abstrak, dimana menggambarkan potensi-potensi
tertentu yang berkaitan dengan berbagai aspek dari suatu proses. (Book, 1980).
Sebuah model dapat
dikatakan sempurna, jika ia mampu memperlihatkan semua aspek-aspek yang
mendukung terjadinya sebuah proses. Misalnya, dapat melakukan spesifikasi dan
menunjukkan kaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam suatu
proses, serta keberadaannya dapat ditunjukkan secara nyata.
Secara garis besar
model dapat dibedakan atas dua macam, yakni model oprasional dan model
fungsional. Model oprasional menggambarkan proses dengan cara melakukan
pengukuran dan proyeksi kemungkinan-kemungkinan oprasional,baik terhadap luaran
maupun faktor-faktor lain yang memengaruhi jalan suatu proses. Sedangkan model
fungsional berusaha menspesifikasi hubungan-hubungan tertentu di antara berbagai
unsur dari suatu proses serta menggeneralisasikannya menjadi hubungan-hungan
baru.
Model komunikasi di
buat untuk membantu dalam memberi pengertian tentang komunikasi, dan jiga untuk
menspesifikasi bentuk-bentuk komunikasi yang ada dalam hubungan antarmanusia.
Sedangkan para pakar komunikasi sendiri mengakui bahwa tidak ada satu pun model
komunikasi yang paling sempurna, melainkan saling isi mengisi satu sama lain.
Tiga model komunikasi
yang perlu diketahui dalam memahami komunikasi antarmanusia, yakni model analisis
dasar komunikasi, model proses komunikasi dan model komunikasi partisipasi.
Model Analisis Dasar Komunikasi
Model ini dinilai
sebagai model klasik atau model pemula komunikasi yang dikembangkan sejak
Aristoteles, kemudian Lasswell hingga Shannon dan Weaver. Atas dasar itu,
Aristoteles membuat model komunikasi yang terdiri atas tiga unsur yakni:
Model komunikasi yang
dibuat Aristoteles belum menempatkan unsur media dalam proses komunikasi.
Seseorang sarjana politik Amerika yang kemudian membuat model komunikasi yang
dikenal dengan formula Lasswell (1948). Dan satu-satunya pembelajaran untuk
Lasswell ialah para pakar menilai bahwa model ini mencerminkan masanya ketika
ia diformulasikan.
Tahun 1949, dua orang
insinyur listrik Claude E. Shannon dan Warren Weaver, berhasil menerbitkan buku
Tha Mathematical Theory of Communication
atas dana Rockefeller Foundation.
Prose komunikasi dimulai dari sumber yang
menciptakan pesan, kemudian ditrasmit melalui saluran kawat atau gelombang
udara. Pesan ditangkap oleh pesawat penerima yang merekonstruksi kembali sinyal itu sampai kepada tujuannya (destination). Tujuan di sni adalah
penerimaan yang menjadi sasaran pesan.
Model Proses Komunikasi
Salah satu model yang
banyak digunakan untuk menggambarkan proses komunikasi adalah model sirkular
yang di buat oleh Osgood bersama Schramm (1954).
Model ini menggambarkan
komunikasi sebagai proses yang dinamis di mana pesan ditransmitmelalui proses
encoding dan decoding. Encoding adalah traslasi yang dilakukan oleh sumber atas
sebuah pesan, dan decoding adalah traslasi yang dilakukan oleh penerima terhadap
pesan yang berasal dari sumber.
Model Komunikasi Partisipasi
Model ini muncul
setelah melihat berbagai kelemahan model komunikasi satu arah yang telah
mendominasi berbagai riset komunikasi sebelumnya.
Teori sibernetik
melihat komunikasi sebagai suatu sistem dimana semua unsur saling bermain dan
mengatur dalam produksi luaran.
Sekarang komunikasi
tidak lagi dipandang aliran informasi searah, melainkan suatu proses yang
interaktif, menyatu dan partisifatif. Kata Hernando Gonzales (1985). Sedangkan
model komunikasi yang berdasar paradigma lama, memberi tekanan pada sumber
sebagai pelaku yang dominan, satu arah dan berusa memengaruhi khalayak dengan
metode persuasi propaganda.
Komunikasi
dapat di lihat dari berbagai perspektif, di antaranya:
1.
Perspektif perilaku (behavioristic perspective) komunikasi
ini menunjukkan tekanan pada rangsangan (stimuli) yang dibuat oleh sumber dan
reaksi (response) yang diberikan oleh penerima
2.
Perspektif transmisi (transmissional perspective) memandang komunikasi sebagai suatu
pengalihan informasi dari sumber kepada penerima.
3.
Perspektif interaksi menekankan bahwa
komunikator atau sumber memberi respons secara timbal balik pada komunikator
lainnya.
4.
Perspektif transaksional (transactional perspective) memberi
tekanan pada proses dan fungsi untuk berbagi dalam hal pengetahuan dan
pengalaman.
Keempat perspektif ini
menempatkan komunikasi secara tegas sebagai ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam bekomunikasi dapat dilakukan secara langsung (tatap muka) atau dengan perantara media.
Model komunikasi yang
muncul seiring dengan perkembangan disiplin ilmu komunikasi itu sendiri.
Misalnya ada model komunikasi antarpribadi, model komunikasi kelompok, model komunikasi
massa, model komunikasi penyuluhan, model komunikasi antaretnik/budaya, model
komunikasi organisasi dan sebagainya.
Model komunikasi kini
makin berkembang dari perspektif lain, dengan munculnya model komunikasi linear,
model komunikasi interaksional dan model komunikasi trasaksional.
5. Dimensi dan Perspektif Ilmu
Komunikasi
Komunikasi Sebagai Proses
Sesuatu yang
didefinisikan sebagai proses, berarti unser-unsur yang ada di dalamnya bergerak
aktif, dinamis, dan tidak statis.
Komunikasi Sebagai Simbolik
Simbol dapat dinyatakan dalam bentuk bahasa lisan atau
tertulis (verbal) maupun melalui isyarat-isyarat tertentu (non verbal)
Komunikasi
Sebagai Sistem
Suatu sistem komunikasi memerlukan sifat yang sistematik,
yakni menyeluruh saling bergantung, berurutan, mengontrol dirinya, seimbang
berubah, adaptif, dan memiliki tujuan.
Komunikasi Sebagai
Aksi
Aksi (action) merupakan suatu tindakan yang dilakukan
oleh seseorang, maka pada saat ia berhubungan dengan orang lain, maka ia
melakukan interaksi.
Aksi dan interaksi menurut Miller (2005:6) menuntut
reaksi balik dari penerima informasi kepda pemberi informasi.
Komunikasi Sebagai Aktivitas Sosial
Upaya ini dilakukan
untuk menghilangkan keterasingan mereka, dan juga ke inginan untuk mengetahui
apa yang terjadi di luar dirinya (communication
is human). Ataukah untuk kepentingan aktualisasi diri dan membicarakan
masalah-masalh politik, sosial, budaya, seni, dan teknologi semuanya hanya
dapat dipenuhi melalui komunikasi.
Komunikasi Sebagai Multidimensional
Asumsi dasar hubungan
multidimensional, bahwa sebuah elemen bisa saja memengaruhi dan dipengaruhi
oleh satu unsur atau lebih. Begitu juga sebaliknya, saluran dan penerima dapat
memengaruhi sumber.
6. Fungsi Komunikasi
Pendek kata komunikasi
berfungsi menjembatani hubungan antarmanusia dalam masyarakat
Fungsi-fungsi
komunikasi juga bisa ditelusuri dari tipe komunikasi itu sendiri. Komunikasi
dibagi atas empat tipe, yakni:
1.
Komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication) berfungsi
untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, memahami dan mengendalikan diri, serta
meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan.
2.
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communition) funsinya
ialah berusaha meningkatkan hubungan insani (human relations), menghindari dan
mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta
berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain.
3.
Komunikasi publik (public communication) berfungsi untuk menumbuhkan semangat
kebersamaan (solidaritas), memengaruhi orang lain, memberi informasi mendidik,
dan menghibur.
4.
Komunikasi massa (massa communication) berfungsi untuk menyebar luaskan informasi,
meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan
kegembiraan dalm hidup seseorang.
Sean MacBride, ketua
komisi masalah-masalah komunikasi UNESCO (1980) mengemukakan bahwa komunikasi
tidak bisa diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi juga sebagai
kegiatan individu dan kelompok mengenai pertukan data, fakta dan ide. Oleh
karena itu, komunikasi massa dapat berfungsi sebagai berikut.
1.
Informasi; kegiatan untuk mengumpulkan
menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa
mengetahui keadaan yang terjadi diluar dirinya.
2.
Sosialisasi; menyediakan dan mengajarkan
ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada, serta bertindak
sebagai anggota masyarakat secara efektif.
3.
Motivasi; mendorong orang untuk
mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang mereka baca, lihat, dan dengar
lewat media massa.
4.
Bahan diskusi; menyediakan informasi
sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat.
5.
Pendidikan; membuka kesempatan untuk
memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal di sekolah
maupun untuk diluar sekolah.
6.
Kebudayaan; media masa menyebarluaskan hasil-hasil
kebudayaan melalui pertukaran program siaran radio dan televisi, ataukah bahan
cetak seperti buku dan penerbit-penerbit lainnya.
7.
Hiburan; sifat estetika yang dituangkan
dalam bentuk lagu, lirik dan bunyi maupun gambar dan bahasa, membawa orang pada
situasi menikmati hiburan seperti halnya kebutuhan pokok lain.
8.
Integrasi; komunikasi seperti satelit
dapat dimanfaatkan untuk menjembatani perbedaan-perbedaan itu dalam memupuk dan
memperkokoh persatuan bangsa.
Fungsi komunikasi massa ditunjukkan untuk:
1.
Menciptakan iklim perubahan dengan
memperkenalkan nilai-nilai baru untuk mengubah sikap dan prilaku kearah
modernisasi.
2.
Mengajarkan keterampilan baru
3.
Berperan sebagai pelipat ganda ilmu
pengetahuan.
4.
Menciptakan efesiensi tenaga dan biaya
terhadap mobalitas seseorang.
5.
Meningkatkan aspirasi seseorang.
6.
Menumbuhkan partisipasi
7.
Membantu orang menemukan nilai baru dan
keharmonisan dari suatu situasi tertentu.
8.
Mempertinggi rasa kebangsaan
9.
Meningkatkan aktivitas politik
seseorang.
10. Mengubah
struktur kekuasaan dalam suatu masyarakat.
11. Menjadi
sarana untuk membantu pelaksanaan program-program pembangunan.
12. Memdukung
pembangunan ekonomi, sosial dan politik suatu bangsa.
7. Komunikasi Sebagai Ilmu yang
Multidisiplin
Komunikasi dalam proses
pertumbuhannya merupakan studi retorika dan jurnalistik yang banyak berkaitan dengan
pembentukan pendapat umum (opini publik). Pengertian monodisiplin di sini
melihat kedudukan ilmu itu berdiri sendiri dengan cirinya sendiri, seperti
halnya ilmu teknik, ilmu kimia, ilmu sastra, ilmu pertanian.
Dengan realita seperti
ini, ilmu komunikasi makin disadari bukan lagi sebagai ilmu yang monodisiplin
yang berinduk pada ilmu politik, namun cenderung makin diakui sebagai ilmu yang
multidisiplin yang terbuka dan dibina oleh banyak disiplin ilmu.
Komunikasi memiliki
filsafat bahwa kehidupan manusia sesungguhnya ditentukan oleh tiga unsur, yakni
unsur biologis, unsur fisik, dan unsur sosial.
Ilmu yang mempelajari
tentang perilaku manusia dalam masyarakat, seperti sisiologi, ekonomi, politik,
hukum, manajemen, psikologi, dan komunikasi berbeda dalam satu lingkaran
sosial. Misalnya dalam hal studi geografi dan geologi, keduanya memiliki objek
material yang sama, yakni mempelajari tentang bumi, tetapi keduanya memiliki
objek formal yang berbeda dimana geografi mempelajari tentang permukaan bumi,
sedangkan geologi mempelajari tentang isi bumi.
Komunikasi sebagai ilmu
yang multidisiplin sejak dulu telah dikembangkan oleh banyak ilmuan yang
berasal dari luar bidang komunikasi. Beberapa diantaranya; John Dewey, Charles
Horton Cooley, Roberty Park, George H. Mead, Kurt Lewin, Nobert Weiner,
Lasswel, Hovland, Lazarsfeld, Schramm, dan Rogers.
·
John
Dewey (Psikolog dan Filsafat)
Dewey adalah seorang
ahli psikolog dan filsafat yang beraliran liberal.
·
Charles
Horton Cooley (Sosiologi)
Cooley membuktikan
dengan melalui observasinya yang ketat terhadap pertumbuhan kedua orang
anaknya.
·
Roberty
E Park (Filsafat dan Sisiologi)
Park mengembangkan
kemampuan analisisnya untuk mengamati perilaku manusia, khususnya perilaku
menyimpang pada masyarakat kota yang miskin.
·
George
Herbert Mead (Filsafat dan Psikologi)
Mead mengakui
komunikasi sebagai hal yang paling mendasar bagi hubungan antarmanusia.
·
Kurt
Lewin (Psikologi)
Lewin adalah seseorang ilmuwan
Jerman keturunan Yahudi, mengajar di Universitas barlin dalam bidang psikologi.lewin
berdiri di muka papan tulis dengan wajah menantang mahasiswanya.
·
Nobert
Weiner (Matematika)
Seseorang ahli
matematika, Weiner juga tertarik mempelajari fisika, jaringan saraf, dan
kedokteran jiwa
·
Harold D. Lasswell (Ilmu Politik)
Lasswell adalah sarjana
politik. Tapi Lasswell tidak hanya menguasai ilmu politik, melaikan lebih dari
itu. Ia dikenal sebagai ahli ilmu sosial Amerika pertama yang tertarik pada
bidang psikoanalisis, serta belajar ilmu pengobatan dari Theodre Reik di
berlin.
·
Carl
Hovland (Psikologi Eksperimen)
Hovland merancang
berbagai percobaan terhadap film-film latihan perang dari segi kreadibilitas
sumber, penyajian dalam bentuk satu dan dua sisi, aspek kekuasaan dan efeknya
terhadap tentara.
·
Paul F. Lazarsfeld (Matematika dan
Sisiologi)
Lazarsfeld adalah
ilmuawan keturunan Yahudi yang di cari oleh Hitler, ketika Australia jatuh di
tangan Nazi Jerman. Ia meninggalkan Australia pada 1933 lalu menjadi direktur
riset radio di Princeton yang di biayai yayasan Rockefeller.
·
Claude
E. Shannom (Elektronika)
Sebagai sarjana
elektronika lebih banyak menghabiskan waktunya dilaboratorium elektronika Bell
hingga 1956. Ia adalah seorang pekerja yang senantiasa menginginkan
kesempurnaan dan tidak suka dipublikasikan.
·
Wilbur
Scharamm (Kesusastraan)
Scharamm dikenal
sebagai penulis fiksi. Salah satu cerita pendeknya yang berjudul Windwagon Smith memperoleh penghargaan
O’Henry pada 1942.
·
Everett
M. Rogers (Sosiologi Pedesaan)
Rogers berhasil meraih
dokternya dalam tahun 1957, pada saat yang sama Scharamm menamatkan dokter
pertama dalam bidang komunikasi di University of Illinois.
·
Nora
C. Quebral (Komunikasi)
Nora C. Quebral adalah
seorang perintis pendidikan komunikasi untuk negara-negara sedang berkembang di
University of the Philippines Los Banos.
·
Astrid
Sunarti Susanto (Sosiologi Komunikasi)
Astrid mulai menulis
buku-buku tentang komunikasi yang banyak menjadi acuan para mahasiswa
komunikasi di Indonesia.
·
Muhammad
Alwi Dahlan (Komunikasi)
Alwi Dahlan merupakan
kemenakan dan Usmar Ismail, tokoh Perfilman Indonesian, memiliki kegemaran
menulis dan mengarang. Alwi mengembangkan kegiatan penulisannya dalam
penerbitan kampus; ia menjadi pemimpin redaksi Majalah “Forum” dan “Mahasiswa”.
8. Komikator
Komunikator adalah
pihak yang mengirim pesan pada khalayak. Oleh karena itu, komunikator biasa
disebut pengirim, sumber, seurce atau
encoder. Untuk itu, seseorang komunikator
harus terampil berkomunikasi, dan juga
kaya ide serta penuh daya kreativitas.
Mengenal
Diri Sendiri
Komunikator adalah
pengambil inisiatif terjadinya suatu proses komunikasi. Dia yang harus lebih
awal mengetahui tentang kesiapan dirinya. Sebab dengan mengenal diri, kita
dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada pada diri kita.
Wilayah
Terbuka
Pada wilayah terbuka
kita mengenal diri kita dalam hal keperibadian, kelebihan dan kekurangan.
Dengan demikian, jika kita ingin sukses dalam berkomunikasi, kita harus mampu
mempertemukan keinginan kita dan keinginan orang lain.
Wilayah Buta
Pada wilayah buta orang
tidak mengetahui kekurangan yang dimilikinya, tetapi sebaliknya kekurangan itu
justru di ketahui oleh orang lain. Oleh karena itu, kalau wilayah buta melebar
dan mendesak wilayah lain, maka akan terjadi kesulitan komunikasi.
Menurut Joseph Luft dan
Harrington, wilayah buta ini ada pada setiap manusia dan sulit dihapuskan sama
sekali, kecuali mengurangi.
Wilayah
Tersembunyi
Kemampuan yang kita miliki tersembunyi sehingga
tidak diketahui oleh orang lain. Ada dua konsep yang erat hubungannya dengan
wilayah tersembunyi, yakni;
1.
Over disclose ialah sikap terlalu banyak
mengungkapkan sesuatu, sehingga hal-hal yang seharusnya disembunyikan juga
diutarakan.
2.
Under disclose ialah sikap terlalu
menyebunyikan sesuatu yang seharusnya dikemukakan.
Wilayah
Tak Dikenal
Wilayah tak dikenal
adalah wilayah yang paling kritis dalam komunikasi. Sebab selain kita sendiri
yang tidak mengenal diri, juga orang lain tidak mengetahui siapa kita.
Self awareness ialah
proses menyadari diri tentang siapakah aku, di mana aku berada dan bagaimana
orang lain memandang diriku. Jika orang sadar pada dirinya, apa yang trjadi
akan diterimanya sebagai kenyataan (self
acceptance). Dengan menerima kenyataan itu orang baru dapat mengembangkan
dirinya (self actualization) sesuai dengan
potensi yang dimilikinya. Keinginan untuk menampakkan self disclose merupakan
jendela atau etalase yang dibuat untuk memperlihatkan diri.
Kepercayaan
(Credibility)
Kredibilitas adalah
seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki sumber sehingga
diterima atau diikuti oleh khalayak (penerima).
Kredibilitas menurut
Aristoteles, bisa diperoleh jika seseorang komunikator memiliki ethos, pathos, dan logos.
·
Ethos
ialah kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter pribadinya sehingga
ucapan-ucapannya dapat dipercaya.
·
Pathos
ialah kekuatan yang dimiliki seseorang pembicara dalam mengendalikan emosi
pendengarnya.
·
Logos
ialah kekuatan yang dimiliki komunikator melalui argumentasinya
Menurut bentuknya
kredibilitas dapat dibedakan atas tiga macam,
1. Initial
Credibility
Initial
credibility yakni kredibilitas yang diperoleh
komunikator sebelum proses komunikasi berlangsung
2. Derived
Credibility
Derived
credibility ialah kredibilitas yang di peroleh
seseorang pada saat komunikasi berlangsung.
3. Terminal
Credibility
Terminal
credibility yakni kredibilitas yang diperoleh
seseorang komunikator setelah pendengar atau pembaca mengikuti ulasannya.
Daya
Tarik (Attractivenes)
Daya tarik adalah salah
satu faktor yang harus dimiliki oleh seseorang komunikator selain kredibilitas.
Faktor daya tarik (attractiveness)
banyak menentukan berhasil tidaknya komunikasi.
Kekuatan
(Power)
Kekuatan ialah
kepercayaan diri yang harus dimiliki seorang komunikator jika ia ingin
memengaruhi orang lain. Meski kekuasaan tidak selamanya menjadi prasyarat bagi
seseorang komunikator yang ingin sukses tapi minimal ia harus memiliki kredibilitas
(credibility) dan daya tarik (attractiveness).
Empathy
dapat disamakan dengan sikap toleransi atau teposliro
(tenggang rasa). Jika seorang
komunikator memiliki sikap empathy,
pada akhirnya ia akan memperoleh simpati (sympathy),
berupa rasa hormat dari khalayaknya.
9. Pesan (Kode Verbal dan Nonverbal)
Simbol
dan Kode
Kemampuan daya pikirnya
(super rational), manusia juga
memiliki keterampilan komunikasi yang lebih indah dan lebih canggih (super sophisticated system of communication), sehingga dalam
berkomunikasi mereka bisa mengatasi rintangan jarak dan waktu. Manusia mampu
menciptakan simbol-simbol dan memberi arti pada gejala-gejala alam yang ada di
sekitarnya, sementara hewan hanya dapat mengandalkan bunyi dan bau secara
terbatas.
Pemberian
arti pada simbol adalah suatu proses komunikasi yang dipengaruhi oleh kondisi
sosial budaya yang berkembang pada suatu masyarakat. Oleh karena itu dapat
disimpulkan sebagai berikut.
a.
Semua kode memiliki unsur nyata;
b.
Semua kode memiliki arti;
c.
Semua kode tergantung pada persetujuan
para pemakainya;
d.
Semua kode memiliki fungsi;
e.
Semua kode dapat dipindahkan, apakah
melalui media atau saluran-saluran komunikasi lainnya.
Kode pada dasarnya
dapat dibedakan atas dua macam, yakni kode verbal (bahasa) dan kode nonverbal
(isyarat).
1. Kode Verbal
Kode
verbal dalam pemakaiannya menggunakan bahasa. Memiliki banyak fungsi, yang erat
hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif, yaitu;
a.
Untuk mempelajari tentang dunia
sekeliling kita;
b.
Untuk membina hubungan baik di antara
sesama manusia;
c.
Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam
kehidupan manusia.
2.
Kode
Nonverbal
Kode nonverbal biasa
disebut bahasa isyarat atau bahasa dalam (silen
language). Kode nonverbal yang digunakan dalam berkomunikasi, sudah lama
menarik perhatian para ahli terutama dari kalangan antropologi, bahasa, bahkan
dari bidang kedokteran.
Kode nonverbal dalam
komunikasi memiliki fungsi untuk;
a.
Meyakinkan apa yang diucapkannya (repetition);
b.
Menunjukkan perasaan emosi yang tidak
bisa diutarakan dengan kata-kata (subsitution);
c.
Menunjukkan jati diri sehingga orang
lain bisa mengenalnya (identity);
d.
Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan
yang dirasakan belum sempurna.
Kode
nonverbal dapat dikelompokkan dalam beberapa bentuk, antara lain;
a.
Kinesics
Ialah
kode nonverbal yang ditunjukkan oleh gerakan-gerakan badan. Gerakan-gerakan
badan bisa dibedakan atas lima macam, yaitu;
1.
Emblems
ialah syarat yang berarti langsung pada simbol yang dibuat oleh gerakan badan.
2.
Illustrators
ialah isyarat yang dibuat dengan gerakan-gerakan badan untuk menjelaskan
sesuatu.
3.
Affect Display
ialah isyarat yang terjadi karena adanya dorongan emosional sehingga
berpengaruh pada ekspresi muka.
4.
Regulators
ialah gerakan-gerakan tubuh yang terjadi pada daerah kepala.
5.
Adoptory
ialah gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan.
b.
Gerakan
Mata (Eye Gaze)
Mata adalah alat
komunikasi yang paling berarti dalam memberi isyarat tanpa kata. Bahkan ada
yang menilai bahwa gerakan mata adalah pencerminan isi hati seseorang.
Mark
Knapp dalam risetnya menemukan empat fungsi utama gerakan mata’
1.
Untuk memperoleh umpan balik dari
seseorang lawan bicaranya
2.
Untuk menyatakan terbentuknya saluran
komunikasi dengan tibanya waktu untuk bicara.
3.
Sebagai sinyal untuk menyalurkan hubungan,
dimana kontak mata akan meningkatkan frekuensi bagi orang yang saling
memerlukan.
4.
Sebagai pengganti jarak fisik.
- Sentuhan
(Touching)
Touching ialah isyarat
yang dilambangkan dengan sentuhan badan. Dan sentuhan badan ini dibagi atas
tiga macam;
1.
Kinesthetic
ialah isyarat yang di tunjukkan dengan bergandengan tangan satu sama lain,
sehingga simbol keakraban atau kemesraan.
2.
Sociofugal
ialah isyarat yang di tunjukkan dengan jabat tangan atau saling merangkul.
3.
Thermal
ialah isyarat yang ditunjukkan dengan sentuhan badan yang terlalu emosional
sebagai tanda persahabatan yang begitu intim.
d.
Paralanguage
Paralanguage ialah isyrat
yang di timbulkan dari tekanan atau irama suara sehingga penerima dapat
memahami sesuatu dibalik apa yang di ucapkan.
e.
Diam
Berbeda dengan tekanan
suara, sikap diam juga merupakan kode nonverbal yang mempunyai arti. Dalam
kehidupan kita sehari-hari, sikap berdiam diri sangat sulit diterka, apakah
orang itu malu cemas atau marah.
f.
Postur
Tubuh
Orang lahir ditakdirkan
dengan berbagai bentuk tubuh. Menurut Well dan Siegel (1961) bentuk tubuh
terbagi atas tiga tipe yakni; ectomorphy
bagi mereka yang memiliki tubuh kurus tinggi dan mesomorphy bagi mereka yang memiliki bentuk tubuh tegap, tinggi dan
atletis, dan endomorphy bagi mereka
yang memiliki bentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk.
- Kedekatan dan
Ruang (Proximity and Spatial)
Proximity ialah kode
nonverbal yang menunjukkan kedekatan dari dua objek yang mengandung arti. Proximity dibedakan atas territory atau
zone. Edward T. Hall (1959) membagi kedekatan menurut territory atas empat
macam, yakni;
- Wilayah Intim
(rahasia), yakni kedekatan yang berjarak antara 3-18 inchi.
- Wilayah
Pribadi, ialah kedekatan yang berjarak antara 18 inchi hingga 4 kaki.
- Wilayah
Sosial, ialah kedekatan yang berjarak antara 4 sampai 12 kaki.
- Wilayah
Umum (publik), ialah kedekatan yang berjarak antara 4 sampai 12 kaki atau
sampai suara kita terdengar dalam jarak 25 kaki.
h.
Artifak
dan Visualisasi
Artifak adalah hasil
kerajinan manusia (seni), baik yang melekat pada diri manusia maupun yang
ditujukan untuk kepentingan umum.
- Warna
Warna juga memberi arti
terhadap suatu objek. Hal ini dapat dilihat pada bendera nasional
masing-masing, serta upacara-upacara ritual lainnya yang sering dilambangkan
warna-warni.
- Waktu
Waktu memiliki arti
tersendiri dalam kehidupan manusia. Misalnya, membangun rumah, menanam padi, melaksanakan
perkawinan dan membeli sesuatu. Namun bagi orang-orang yang sudah berpendidikan
tinggi, waktu dilihat dari perspektif musim.
- Bunyi
Kalau paralanguage dimaksudkan sebagai tekanan
suara yang keluar dari mulut untuk menjelaskan ucapan verbal, banyak
bunyi-bunyian yang dilakukan sebagai tanda isyarat yang tidak dapat digolongkan
sebagai paralanguage.
- Bau
Bau juga sebagai kode
nonverbal untuk melambangkan status seperti kosmetik, bau juga dapat dijadikan
sebagai petunjuk arah. Misalnya posisi bangkai, bau karet terbakar, dan
semacamnya.
Teknik Pengelolaan Pesan
Menurut Cassandra, ada
dua model dalam penyusunan pesan, yakni penyusunan pesan yang bersifat
informatika dan bersifat petsuasif.
1.
penyusunan
pesan yang bersifat informatika
penyusunan pesan yang
bersifat informatika lebih banyak ditujukan pada perluasan wawasan dan kesadaran
khalayak.
Ada
empat macam penyusunan pesan yang bersifat informatika, yaitu;
- Space
Order, yaitu penyusunan pesan yang melihat kondisi
tempat atau ruang, seperti internasional, nasional dan daerah.
- Time
Order, yaitu penyusunan pesan bedasarkan waktu atau
periode yang disusun secara kronologis.
- Deductive
Order, yaitu penyusunan pesan mulai dari hal-hal
yang bersifat umum kepada yang khusus.
- Inductive
Order, ialah penyusun pesan yang dimulai dari
hal-hal yang bersifat khusus kepada hal-hal yang bersifat umum.
- penyusunan
pesan yang bersifat persuasif
Model penyusunan pesan
yang bersifat persuasif memiliki tujuan untuk mengubah persepsi, sikap dan
pendapat khalayak.
Ada
beberapa cara yang dapat digunakan dalam penyusunan pesan yang memakai teknik
persuasi, diantaranya;
- fear Appeal
ialah metode penyusunan atau penyampaian pesan dengan menimbulkan rasa
ketakutan kepada khalayak.
- Emotional Appeal
ialah cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan berusaha menggugah
emosional khalayak, dan bentuk lain dari emotional appeal ini ialah propaganda.
- Reward Appeal
ialah cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan menawarkan janji-janji
kepada khalayak.
- Motivational Appeal
ialah teknik penyusunan pesan yang dibuat bukan karena janji-janji, tetapi
disusun untuk menumbuhkan internal psikologis khalayak sehingga mereka
dapat mengikuti pesan-pesan itu.
- Humorious Appeal
ialah teknik penyusunan pesan yang disertai dengan humor, sehingga dalam
penerimaan pesan khalayak tidak mersa jenuh.
Ada
tiga teori yang membicarakan tentang penyusunan dan penyampaian pesan, yaitu;
- Over power’em
theory
Teori ini menunjukkan
bahwa bila pesan sering kali diulang panjang dan cukup keras, pesan itu akan
berlalu dari khalayak.
- Glamour Theory
Bahwa suatu pesan (ide)
yang dikemas dengan cantik, kemudian ditawarkan dengan daya persuasi, khalayak
akan tertarik untuk memiliki ide itu.
- Don’t Tele’em
Theory
Bila suatu ide tidak
disampaikan kepada orang lain, mereka tidak akan memegangnya dan menanyakannya.
Namun perlu diketahui
bahwa untuk berhasil mengelolah dan menyusun pesan-pesan secara efektik perlu
diperhatikan;
a. Pesan
yang disampaikan harus dikuasi lebih dahulu, termasuk struktur penyusunan yang
sistematis.
b. Mampu
mengemukakan argumentasi secara logis. Untuk itu harus mempunyai alasan-alasan berupa
fakta dan pendapat yang bisa mendukung materi yang disajikan.
c. Memiliki
kemampuan untuk membuat intonasi bahasa, serta gerakan-gerakan nonverbal yang
dapat menarik perhatian khalayak.
d. Memiliki
kemampuan untuk membumbui pesan yang disampaikan dengan anekdot-anekdot untuk
menarik perhatian dan mengurangi rasa bosan khalayak.
Pujian, seorang
komunikator harus menyadari bahwa hampir semua manusia senang dipuji. Tetapi
terlalu memuji-muji juga dapat menimbulkan kegagalan komunikasi, sebab tidak
semua orang senang dipuji atau disanjung-sanjung.
Dalam
memberi pujian perlu diketahui prinsip-prinsip seperti;
- Beri pujian
atas prestasi seseorang;
- Kombinasikan
pujian dan penghargaan;
- Gunakan
pujian sebagai dukungan dan bukan sebagai sindiran.
Kritik, ialah unsur
yang sangat penting dalam membuat perbaikan, namun kalau tidak hati-hati kritik
akan menjadi bumerang yang menjatuhkan seseorang.
Perintah, ialah bentuk
penyampaian pesan yang ditunjukan kepada seseorang agar mereka dapat melaksanakan
apa yang diinginkan oleh si pemberi perintah.
10. Media
Media adalah alat atau
sarana yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari komunikator kepada khalayak, Pesan-pesan yang diterima pancaindra
selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontro; dan menentukan
sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.
Media
Antarpribadi
Untuk hubungan perorang (antarpribadi), media yang
tepat digunakan ialah kurir (utusan), surat, dan telepon.
Surat adalah media komunikasi antarpribadi yang
makin banyak digunakan, terutama dengan makin meningkatnya sarana pos serta
makin banyaknya peduduk yang dapat menulis dan membaca.
Sejak ditemukannya teknologi sellular, pengguna
telpon genggam (handphone) semakin
marak dikalangan anggota masyarakat, mulai dari kalangan birokrat, pengusaha,
ibu-ibu, mahasiswa, pelajar, sopir taksi, tokang ojek, sampai penjual sayur.
Media Kelompok
Dalam aktivitas
komunikasi yang melibatkan khalayk lebih dari 15 orang, maka media komunikasi
yang banyak digunakan adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konprensi.
Seminar
adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri oleh khalayak tidak lebih
dari dari 150 orang. Komperensi
adalah media komunikasi kelompok yang biasanya dihadiri oleh anggota dan
pengurus dari organisasi tertentu.
Media kelompok masih banyak ditemukan dalam
masyarakatpedesaan dengan memakai banyak nama, antara lain tudang sipulung di
Sulawesi Selatan, banjar di Bali, rembuk
desa di Jawa.
Media Publik
Dalam rapat akbar,
khalayak berasal dari berbagai macam
bentuk, namun masih, mempunyai homogenitas, misalnya kesamaan partai, kesamaan
agama, kesamaan kampung, dan lain-lain. Dalam rapat akbar (public media) khalayak melihat langsung pembicar yang tampil diatas
podium, bahkan biasanya sesudah mereka berbicara.
Media
Massa
Media massa adalah alat
yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima)
dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti suarat kabar film,
radio, dan televisi.
Karateristik media
massa ialah sebagai berikut;
1. Bersifat
melembaga.
2. Bersifat
satu arah.
3. Meluas
dan serempak.
4. Memakai
peralatan teknis atau mekanis.
5. Bersifat
terbuka.
Surat
Kabar
Salah satu kelebihan
suirat kabar ialah mampu memberi informasi yang lengkap, bisa dibawah
kemana-mana, terdokumentasi sehingga mudah diperoleh bila diperlukan, Sementara
itu, isinya dapat dibedakan atas dua macam yaitu surat kabar yang bersifat umum dan surat kabar yang bersifat khusus.
Perkembangan
di Eropa
Surat kabar lainnya
yang terbit di Eropa Opretche
Haarlemssche Courant (1650) dan Frankfurtes
Journal (1680). Dalam masa pemerintahan Nepoleon surat-surat tidak bebas
melakukan krintik terhadap pemerintah, Banyak wartawan yang dijebloskan
dipenjara, dan menutup surat-surat kabar tersebut menjadi 13 buah, dan terakhir
menjadi 4 buah.
Perkembanagan di Amerikat Serikat
Public
occurance dipandang sebagai surat pertama yang terbit di
Amerika dengan usia hanya sehari. Kemudian tidak terbit, muncul surat kabar
mingguan Boston Newsletter oleh Jonh Campbell (1704) dan Boston Gazette (1719).
New York sebagai kota ketiga yang memiliki surat kabar pada 1725 sesudah Boston
dan Penylvania.
Memasuki
abad ke-19 yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
termasuk penemuan percetakan yang bisa digerakkan oleh tenaga uap. Dan
perkembangan berikutnya yakni berhasilnya Samuel F.B. Morse menemukan telegram
(1844). Penemuan ini selanjutnya dimanfaatkan dalam pengiriman berita, terutama
ketika terjadi perang saudara (civil war).
Kemajuan dibidang teknologi ini memberi peluang surat kabar memegang peranan penting
dalam masyarakat Amerika. Dan pada massa jayanya surat-surat kabar yang
dipimpin Pulitzer juga terbit surat kabar New
York Journal oleh William Rodulph (1895).
Sekarang surat kabar
dan metode jurnalistik baru telah berkembang jauh di Amerika Serikat. Puncak
kemajuan jumlah penerbit surat kabar di Indonesia mencapai angka tertinggi
pascareformasi tahun 1997. Menurut catatan Dewan Pers di perkirakan lebih dari
1000 terbitan terdiri atas surat kabar harian, tabloid mingguan, dan majalah
dengan oplah diperkirakan lebih 6 juta ekspemplar per hari. Sedangkan di
malaysia dimulai pada 1838 dengan terbitnya surat kabar Penang Gazetta, lalu surat kabar The Strait Times yang masih terbit sampai sekarang.
Film
Film dalam pengertian
sempit adalah penyajian gambar lewat layar lebar, tetapi dalam pengertian lebih
luas bisa juga termasuk yang disiarkan TV. Perkembangan penemuan film baru
kelihatan setelah abad ke-18 melalui proses kombinasi cahaya lampu dengan kaca
dan lensa padat, tetapi belum dalam bentuk gambar hidup yang bisa bergerak.
Radio
Salah satu kelebihan
medium radio dibanding dengan media lainnya, ialah cepat dan mudah di bawa
kemana-mana. Kecanggihan media radio lebih hebat lagi ketika trasistor
ditemukan pada 1949 oleh William Shockley. Kemudian radio mendapat tempat di
hati pendengarnya. Dalam berbagai bentuk yang mudah di bawa kemana-mana, radio
(walkman) makin menjadi trend di kalangan orang yang suka melakukan perjalanan
menjadi radio sebagai teman. Akhirnya pada 14 Mei 1897 Marconi berhasil menghubungkan
dua tempat yang dipisahkan Selat Bristol dengan lebar 9 km melalui gelombang
radio. Keberhasilan Marconi tidak saja menarik perhatian para akademis, tetapi
juga jawatan pos, dunia perdagangan dan pelayaran. Di Indonesia, radio pertama
kali di perkenalkan pada saat pendirian Bataviache
Radio Verigening (BRV) pada 16
juni 1925 oleh Weltevreden.
Televisi
Dewasa ini televisi
boleh dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Pendek
kata TV membawa bioskop kedalam rumah tangga, mendekatkan dunia yang jauh
kedepan mata tanpa perlu membuang waktu dan uang untuk mengunjungi
tempat-tempat tersebut. Sementara di Asia berhasil di demontrasikan pemakaian
pesawat televisi oleh para mahasiswa Fakultas Teknik Featy University di Manila
pada 1952.
Komputer
Komputer sering kali
disebut sebagai otak tiruan (artificial
brain). Kemudian oleh Gottfried Wilhelm Leibniz seorang ahli matematika dan
filsafat Jerman yang menjadi saingan Isaac Newton berhasil menemukan mesin
hitung yang dapat melipatgandakan angka-angka dalam bentuk akar (sguare root) dan didemonstrasikan pada
1694.
Kini komputer telah
menguasi kantor-kantor, lembaga pendidikan, perdagangan dan industri maupun
perhubungan. Demikian pula bagi kantor-kantor seperti perbankan dan keuangan, perencanaan,
dan bisnis data menjadi sarana dalam membantu pengambilan keputusan (decision making) yang cepat, murah, aman
dan akurat.
Satelit
Komunikasi
Dengan menggunakan
satelit komunikasi, telah banyak mengambil keuntungan untuk pembangunan
nasional, di antaranya untuk peningkatan jarinagan telpon dan siaran
radio/televisi, pemakian komputer dengan sistem on-line untuk memenuhi
kebutuhan perbankan dan jasa perhungan, pariwisata, pendidikan serta untuk
mendukung sistem pertahanan dan keamanan nasional.
Internet
Komunikasi internet
adalah kecepatan mengirim dan memperoleh informasi, dan sekaligus sebagai
penyedia data yang shopisticated. Internet juga menjadi penyedia media
informasi surat kabar (electrinic newpaper) program film, Tv, buku baru, serta
lagu-lagu mulai dari yang bernuasa klasik sampai lagu-lagu kontemporen. Dalam
pemilihan media komunikasi, perlu di ketahui bahwa penggunaan multimedia (lebih
dari satu media) jauh lebih baik dibandingkan dengan single media (satu media).
11.
Gangguan dan Rintangan komunikasi
Menurut Shannon dan
weaver (1949) gangguan komunikasi terjadi jika terdapat intervensi yang
mengganggu salah satu elemen komunikasi, sehingga proses komunikasi tidak dapat
berlangsung secara efektif. Gangguan atau rintangan komunikasi pada dasarnya
dapat dibedakan atas tujuh macam, yakni sebagai berikut.
1. Gangguan teknis
Gangguan teknis terjadi
salah satu alat yang digunakan dalam berkomunikasi mengalami gangguan, sehingga
informasi yang ditranmisi melalui saluran mengalami kerusakan (Channel noise).
Misalnya gangguan pada radio dan tv
2. Gangguan Semantik dan Psikologis
Gangguan
semantik ialah gangguan komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa
yang digunakan (Blake, 1979). Gangguan semantik sering terjadi karena :
a. sehingga
sulit dimengerti oleh khalayak tertentu
b. Bahasa
yang digunakan pembicara berbeda berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh
penerima.
c. Struktur
bahas yang digunakan tidak sebagaimana mestinya, sehingga membingungkan
penerima.
d. Latar
belakang budaya yang menyebabkan salah persepsi terhadap simbol-simbol bahasa
yang digunakan.
Selain rintangan
semantik, juga terhadap rintangan psikologis.
Rintangan psikologis terjadinya
karena adanya gangguan yang disebabkan oleh persoalan-persoalan dalam diri
individu. Misalnya rasa curiga penerima kepada sumber
3.
Rintangan
Fisik
Rintangan fisik ialah
rintangan yang disebabkan karena kondisi geografis misalnya jarak yang jauh
sehingga sulit dicapai, tidak adanya sarana kantor pos, kantor telepon, jalur transportasi
dan semacamnya.
4.
Rintangan
status
Rintangan status ialah
rintangan yang disebabkan karena jarak sosial di antara peserta komunikasi,
misalnya perbedaan status antara senior dan
junior atau atasan dan bawahan.
5. Rintangan Kerangka Berpikir
Rintangan kerangka berpikir ialah
rintangan yang disebabkan adanya perbedaan persepsi antara komunikator dan
khalayak terhadap pesan yang digunakan dalam berkomunikasi.
6. Rintangan Budaya
Rintangan budaya
ialah rintangan yang terjadi disebabkan karena adanya perbedaan norma,
kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang terlibat dalam
komunikasi.
12.
Penerima
Penerima biasa disebut dengan istilah khalayak,
sasaran pembaca, pendengar, pemirsa, audience, decoder atau komunikan. Khalayak
adalah salah satu actor dari proses komunikasi.
Ada
tiga aspek yang perlu diketahui seorang komunikator menyangkut khalayaknya,
yakni aspek sosiodemografik, aspek profil psikologis, dan aspek karakteris
perilaku khalayak. Komunikator perlu memahami bahwa penerima adalah salah satu
aktor yang sangat menentukan berhasil tidaknya proses komunikasi.
James
K. Van Fleet menyarankan kebiasaan mendengar yang efektif dengan cara;
1. Melihat
kepada orang berbicara
2. Tunjukkan
minat pada apa yang ia katakana
3. Condongkan bada kearah orang itu
4. Gunakan
umpan balik agar ia tetap berbicara
5. Ajukan pertanyaan bila perlu.
Tiga macam selektivitas
pesan yang bisa terjadi pada setiap penerima, yaitu;
·
Selective
perception maksudnya bahwa penerima memberi arti pada pesan
menurut persepsinya. Persepsi ialah proses dimana seorang menyadari adanya
objek yang menyentuh salah satu pancaindranya.
·
Denotive
meaning adalah arti yang diberikan karena adanya hubungan
antara isyarat dan objek secara nyata, atau menurut arti yang telah disepakati
bersama seperti yang terdapat dalam kamus bahasa
·
Selective
exposure dimaksudkan bahwa orang cenderung memilih informasi
berdasar liputan yang disenanginya.
·
Selective
retention ialah pemilihan informasi yang memberi kesan
tersendiri pada penerima.
13.
Pengaruh
Pengaruh adalah salah
satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk mengetahui berhasil
tidaknya komunikasi yang kita inginkan. Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk
perubahan pengetahuan (knowledge), sikap
(attitude) dan perilaku (behavior).
Perubahan sikap, ialah adanya perubahan internal pada
diri seseorang yang diorganisasi dalam bentuk prinsip, sebagai hasil evaluasi
yang dilakukannya terhadap suatu objek baik yang terdapat didalam maupun diluar
dirinya.
Perubahan perilaku ialah perubahan
yang terjadi dalam bentuk tindakan. Pelapisan kelompok sasaran penerima
informasi atau ide, juga dibuat oleh Rogers dengan membagi atas lima tipe,
sebagai berikut;
Ø Pembaru (innovator)
Innovator ialah mereka yang gandrung pada perubahan
dengan berani melakukan uji coba yang penuh resiko.
Ø Penerima Dini (early adopter)
Early adopter ialah
mereka yang pertama kali menerima ide-ide baru dari pembaharu (innovator).
Ø Penerima Mayoritas cepat (early
majority)
Early majority ialah
mereka yang tergolong sebagai penerima pesan-pesan atau ide-ide baru sebelum
rata-rata anggota lainya menerima ide tersebut.
Ø Penerima Mayoritas Lambat (Late
majority)
Late majority ialah
mereka yang menerima ide-ide baru setelah rata-rata anggota lainnya menerimanya
lebih awal.
Ø Pengikut (Laggard)
Laggard adalah
mereka yang tergolong penerima terakhir dari system sosial yang ada.
Faktor-faktor
yang memengaruhi penerima informasi ialah penerima, pesan, sumber, media.
Kesimpulan yang bisa ditarik dari uraian ini, bahwa sumber atau komunikator
tidak bisa dipungkiri sangat menentukan besarnya pengaruh yang terjadi pada
penerima.
14. Perkembangan
Terakhir Ilmu Komunikasi
Seperti
telah dijelaskan dalam bab terdahulu, bahwa banyak ilmuan telah tertarik untuk
mempelajari study komunikasi, sejalan dengan munculnya usaha diberbagai Negara
untuk menddirikan pendidikan tinggi komunikasi.
Di
Indonesia, study komunikasi diperkenalkan pertama kalinya dengan nama ilmu
penerangannya di Universitas gadjah mada pada 1948. Namun, dengan
diperkenalkannya istilah publisistik oleh Drs. Marbangun harjowirogo di Akademi
dinas luar negri Yogyakarta pada 1955, maka mata pelajaran ilmu penerangan yang tadinya banyak berorientasi
pada ilmu radio, diganti dengan nama publisistik lalu berubah lagi menjadi
komunikasi.
Fungsi
komunikasi tidak lagi sekedar untuk memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan,
tetapi makin terasa dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Nama :
Prof.Dr.Hafied Cangara, M.Sc
Tempat Lahir : Uluale
(Sidrap) Sulawesi Selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar