BAB I
PENDAHULUAN
ABSTRAK Penelitiana
ini menganalisis soekarno untuk media pembelajaran pendidikan, dengan mengambil
studi kasus tentang Ario Bayu sebagai soekarno salah satu pahlawan dalam
merebut kemerdekaan Indonesia, yang sanggup berkorban untuk bangsa dan Negara,
mencintai tanah air, bangga berbangsa Indonesia, menjunjung tinggi bangsa dan
Negara, memajukan pergaulan untuk persatuan bangsa dalam film Soekarno
(Indonesia Merdeka), (2013).
Obyek penelitian di sini adalah film Seokarno (Indonesia
Merdeka) yang disutradarai oleh Hanung Bramatyo, di Produksi oleh MVP Pictures
Mahaka Pictures Dapur Films. penelitian film ini adalah nilai-nilai
nasionalisme perjuangan pada film soekarno. Analisis penelitiannya tidak
memerlukan tempat atau lokasi yang khusus. lebih kepada hanya meneliti dengan
cara menyimak terhadap setiap adegan maupun dialog dalam pemutaran film secara untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian.
Dari analisis ini, diperoleh hasil penelitian,
pada nilai perjuangan menunjukan bahwa film soekarno memberikan pesan,
kepribadian, pola pikir, yang berbangsa dan Negara, mencintai tanah air,
berkorban untuk persatuan bangsa.
Kata Kunci: Soekarno, Nilai Nasionalisme, Perjuangan, Ario Bayu, Film Seokarno
1.1 Latar belakang
Soekarno sang Proklamator.
Mungkin sampai sekarang beliau adalah tokoh yang paling banyak dikagumi
orang di Indonesia.
Banyak orang yang mencari mengenai perjalanan hidup, profil atau biografi singkat mengenai Soekarno. Dikenal sebagai
Presiden pertama Republik Indonesia
sekaligus pencetus Pancasila, beliau lebih akrab di panggil Bung Karno ini
berasal dari Blitar, dia merupakan pahlawan Proklamasi bersama dengan Mohammad Hatta. Presiden Soekarno sangat disegani oleh
para pemimpin negara-negara di dunia pada waktu itu. Soekarno dilahirkan di
Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan nama asli bernama Koesno
Sosrodihardjo, karena sering sakit yang mungkin disebabkan karena namanya tidak
sesuai maka ia kemudian berganti nama menjadi Soekarno.
Gamabar 1. Dalam
perjuanga Ario Bayu & Soekarno
Sumber
Gambar:https://www.google.co.id/search?q=foto+soekarno+dalam+perjuangan& biw=760%bih=479&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi__eT8z67QAhVILI8KHRcfAy*Q_AUIBigB#imgrc=YktJ6AaNS5lntM%3A
dan https://www.google.co.id/search?q=film+soekarno&biw=1360&bih=639&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiHg_jm6NvPAhUESI8KHciBD6wQ_AUIBigB#tbm=isch&q=syuting+film+soekarno
Ario Bayu dikenal sebagai aktor berbakat Indonesia. Pria kelahiran Jakarta, 6 Februari 1985
ini telah banyak memerankan tokoh dalam sederet film populer. Sebut saja
peranannya sebagai Lintang dalam film Laskar Pelangi, Merah Putih, dan Soekarno.
Dahulu Ario juga menekuni profesinya sebagai model beberapa majalah pria
ternama. Meskipun dirinya berasal dari Jawa Tengah, namun Ario Bayu pernah lama
tinggal di New Zeland. Pada saat ia bertemu dengan seorang wanita bernama Sekar
Ayu Asmara, wanita tersebut mengajaknya andil sebagai aktor dalam film Belahan
Jiwa. Selanjutnya ditahun 2013, Ario Bayu diminta oleh Sutradara kawakan Hanung
Bramantyo untuk bermain akting sebagai pemeran utama dalam film Soekarno: Indonesia
Merdeka. Sederet film lainnya yang pernah Ario bintangi diantaranya ialah
Bangsal 13 ditahun 2004, Pesan Dari Surga ditahun 2006, Kala ditahun 2007, The
Tarix Jabrix ditahun 2008, In The Name Of Love ditahun 2008, Laskar Pelangi
ditahun 2008, Drupadi ditahun 2008, Pintu Terlarang ditahun 2009, Rumah Dara
ditahun 2010, Darah Garuda ditahun 2010, Catatan (Harian ) Si Boy ditahun 2010,
Dilema ditahun 2012, Dead Mine ditahun 2013, Java Heat ditahun 2013, La Tahzan
ditahun 2013, dan Soekarno : Indonesia Merdeka ditahun 2013.
Gambar 2. Cover Film
Soekarno (2013)
SumberGambar:https://www.google.co.id/search?q=cover+film+soekarno&biw=760&bih=479&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjVkIaH267QAhUoKsAKHUpyCNAQ_AUIBigB#imgrc=MbkOLuVIVpKNTM%3A
Ario juga pernah
bermain peran dalam jenis Tayangan Film Televisi (FTV) yang berjudul Menunggu
Kereta Senja Membawa Arina ditahun 2013. Film tentang soekarno perlu
diapresiasi dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan, sehingga generasi muda
tidak ahistoris.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana peran dan perjuangan
kemerdekaan Indonesia
ditinjau kasus Ario Bayu yang memerankan tokoh pahlawan sebagai Soekarno dalam
filmnya Soekarno?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari
permasalahan penelitian diatas, maka ditinjau penelitian adalah untuk mengingat
bagaimana perjuangan Soekarno dalam merebut kemerdekaan Indonesia, ditinjau dari kasus Ario
Bayu sebagai Soekarno dalam filmnya Soekarno.
1.4 Tinjauan
Pustaka
Tinjauan pustaka pada penelitian ini mngacu
pada teori menurut Stephen Littlejohn dan Karen Foss (2005) dalam bukunya Tories of Human Communication, mengenai apakah
peran Ario Bayu sendiri muncul dengan konsep dibuat ataukah dilahirkan.
Gambaran antara teori dalam peran Ario Bayu, hal inilah yang akan di analisis
pada penelitian ini, apakah peran Ario Bayu menjadi sukses karena komunkasinya
dalam menyempaikan pesan dalam film yang mengangkat sisi perjuangan Seokarno pada
masa kemerdekaan Indonesia.
BAB II
TEORI INDIVIDU
2.1 Teori Faktor
Sifat
Stephen
Littlejohn dan Karen Foss (2005) berbagai teori Komunikasi penting yang
membahas individu sebagai komunikator melihat individu dalam empat topik sbb:
- bagaimana sifat individu, peran Ario Bayu dalam filmnya Soekarno?
- Bagaimana individu berpikir dan mengetahui, peran Ario Bayu mengungkapkan/bertindak untuk tujuan dalam filmnya soekarno?
- Bagaimana individu memandang dirinya (konsep diri), peran Ario Bayu dengan tetap pada pendirian dalam filmnya Sokarno?
- Bagaimana menentukan identitas individu, peran Ario Bayu dengan identitas yang disegani dalam filmnya Soekarno?
Orang atau individu memegang peranan sangat penting dalam
kehidupan sosial, dengan demikian sangatlah bisa dimengerti bagi kita untuk
memulai pembahasan teori komunikasi dengan mempelajari komunikator sebagai
individu. Apa yang terjadi dalam diri individu ketika ia tengah berkomunikasi.
Dalam filmnya Soekarno Ario sangat berperan penting dalam setiap adegan yang
diperankannya, dari beberapa pertanyaan penting diatas: membahas bagaimana Ario
bersifat, berpikir dengan pengetahuannya dari pandangan berkomunikasi yang
membentuk identitas dirinya (konesp diri) yang membentuk diri untuk meluaskan
nilai-nilai positif, menciptakan nila-nilai Nasionalisme terlihat dari masa
kecil Sokarno senang menuangkan inspirasinya dalam bentuk tulisan, adapun ia
menulis, bercerita dengan pena dalam helaian-helaian kertas tulisannya untuk
bisa menyampaikan apa yang ia tulis dalam bentuk pidato kepada rakyat agar
diterima dengan respon yang begitu baik oleh Rakyatnya, kegiatan ini disebut dengan
komunikasi interpersonal. Sifat yang cenderung ditampakan pada rakyat, mengajak rakyat untuk tetap bisa berdiri ditengah
buruknya suasana Indonesia di masa penjajahan Jepang Nippon, perannya dalam
setiap pembelaan soekarno (Ario Bayu) untuk bisa memerdekakan Indoneisa
memahami situasi, dalam pemikiran, dalam tindakan, dan juga berkomunikasi
dengan pihak lain (tentara jepang Nippon), Selalu lebih berhati-hati untuk
mengambil sikap.
Namun dalam faktor sifat menyusun sifat satu
per satu akan menghasilkan daftar sifat yang sangat panjang, kemudian para ahli
menyusun sifat yang disebut “Model Faktor
Sifat” (trait-factor models) dan disebut juga dengan Super trait. Salah
satu model faktor sifat yang dikemukakan Digma yang menyatakan ada lima faktor sifat yaitu:
1.
Sifat neurotisisme
atau kecenderungan untuk merasakan emosi negatif dan perasaan tidak bahagia
(menderita). Yang dirasakan Soekarno (Ario) saat melihat rakyatnya dipekerjakan
tentara jepang Nippon dengan paksa, menatap
dengan emosi, menderita karena belum bisa memerdekakan rakyatnya.
2.
Sifat ektraversi (extravetion), atau kecenderungan senang
bergaul, menyukai kelompok lain, percaya diri, dan berpikir optimis.
menyesuaikan diri terhadap pihak tentara Jepang Nippon, yakin akan dirinya bisa
mendapatkan kebebasan dengan pikir yang selalu positif.
3.
Sifat terbuka (openness), atau kecenderungan untuk
senang berpikir (reflective),
memiliki daya imajinasi, memberikan perhatian pada perasaan (inner feeling), dan memiliki pikiran
bebas. Sifat Ario dalam segi berpikir sangat konsisten, bijak, dan berwawasan,
dilihat dari imajinasi yang ia kembangkan dalam hal postif, memahami perasaan dari apa yang dirasakan rakyat, memberikan
kebebas bepikir / bertindak pada rekan-rekannya tidak menutup sifat kosisten
bijak Soekarno (Ario).
4.
Sifat setuju (agreeableness) Kecenderungan untuk
menyukai atau bersimpati, suka membantu orang lain, menolong serta cenderung
menghindari pertentangan (antargonisme),
yang disukai rakyat sifat bijak Soekrano (Ario) tidak segan membatu dari setiap
kondisi rakyat, menolong meski terkadang ia mengorbankan semangatnya, tentulah
itu semua untuk menghidari pertentangan dari tentara jepang Nippon.
5.
Sifat hati-hati atau
kesenderungan untuk bersikap disiplin (self-dsiciplined).
Kedisplinan Soekarno (Ario) semua berarah pada dirinya yang bijak, kosisnten,
dan tegas. Menjadikan rakyat akan hari kemerdekaan Bangsa Indonesia.
2.2 Metode
Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif oleh creswell didefinisikan sebagai berikut, “Qualitative
research focuses on the process that is occurring as well as the product or out
come, researchers are particulars interested in understanding how things
occurs”.
Definisi oleh Creswell di atas menerangkan bahwa penelitian
kualitatif difokuskan pada proses yang terjadi dalam penelitian. Hal ini
menunjukkan bahwa penelitian kualitatif tidak dapat dibatasi. Disamping itu,
penelitian merupakan bagian yang penting dalam penelitian untuk memahami peranan
artis yang terjadi dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini, penulis
memilih pendekatan ini karena ingin
memahami secara detail peran, pesan artis (Ario Bayu) yang menjadi tokoh
pahlawan dalam filmnya SOEKARNO film Indonesia ditinjau dari kasusnya Ario Bayu
sebagai Soekarno. Pendekatan kualitatif disebut juga sebagai interpretive approach. Seperti dikutip
diutarakan oleh Neuman. John W.creswell (1994).
Dalam penelitian ini berencana melaksanakan kajian naratif maka beberapa
tipe mempertimbangkan kajian naratif yang akan dilaksanakan sbb:. Pendekatan
pertama yang digunakan dalam penelitian naratif adalah membedakan tipe penelitian
naratif melalui strategi analisis yang digunakan oleh pengarang Cresswell,
(2007). Polkinghorne dalam Cresswell (2007) menyebutkan strategi tersebut
menggunakan paradigma berpikir untuk menghasilkan deskripsi tema yang
menggenggam sekaligus melintasi cerita film atau sistem klasifikasi tipe cerita
film. Analisis naratif ini menekankan peneliti untuk mengumpulkan deskripsi dari
setiap adegan film atau memutar scraca berulang-ulang film.
2.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kualitatif dengan langkah yang di tempuh adalah sumber internet, memutar
ulang film, verifikasi data, memahami adegan-adegan film, kategori data. Dari data
yang terkumpul semua dikelompok disusun kemudian disajikan dalam bentuk data
yang siap ditulis. Langkah selanjutnya dari setiap kategori data dikelompokkan
berdasarkan kebutuhan penulisan hingga semua data diterapkan menjadi sebuah
tulisan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Credit
Title Film Soekarno
Negara &
Tanggal Rilis : Indonesia, Rabu 11 Desember 2013.
Durasi : 150
Menit.
Gendre :
Biografi, Drama.
Produksi :
MVP Pictures.
Pelaksana Produksi :
Dapur Film Production, Mahaka Pictures.
Pemain & Crew
- Pemeran Utama : Ario Bayu.
- Pemeran Pembantu : Lukman Sardi, Maudy Koesnaedi, Tanta Ginting, Tika Bravani, Emir Mahira, Sudjiwo Tedjo, Ayu Laksmi, Hamdy Salad, Rukman Kusadi, Suzuki Nobuaki, Kulyani Isfhana.
- Pemeran Bintang tamu : Budiman sedjatmiko, Hengky Solaiman, Ria Irawan, Ferry Salim, Agus Kuncoro, Mathias Muchur, Mathias Ibo, Timo Scheunemann, Agro AA. Jimy.
- Produser : Raam Punjabi.
- Sutradara : Hanung Bramantyo.
- Pimpinan Kreatif : Raakhee Punjabi.
- Produser Kreatif : Gobind Punjabi, Anita Whora, Amrit Punjabi.
- Associatife Produser : Erick Thohir.
- Koordinator Post Produser : Andi A. Manoppo, Ken Manwani.
- Produser Lini : Ajish Dibyo, Albert Limboro.
- Tim Riset : Zen RS, Indra Kobutz, Raav Syndicate.
- Penulis Cerita Skenario : Been Sihombing, Hanung Bramantyo.
- Penata Fotografi : Faozan Risal.
- CO. Sutradara : Hestu Saputra.
- Penata Artistik : Allan Sebastian.
- Desain Produser : Ong Hary Wahyu.
- Penata Kostum : Retno Ratih Damayanti.
- Penata Rias / Efek : Cheary Wirawan.
- Penyunting Gambar : Cesa david Lukmansyah.
- Grafis visual Efek : Hery Kuntoro.
- Penata Musik : Tya Subiakto Satrio.
- Penata Suara : Satrio Budiono Sutrisno.
- Alur Film : Alur Maju
Sumber Data : https://www.youtube.com/watch?v=b86akizCxiA
3.2 Perjuangan
Kemerdekaan Indonesia
Berdasarkan Sifat Neurotisisme ( Emosi Negatif / Rasa Tidak Bahagia ).
Perjuangan
kemerdekaan Indonesia
berdasarkan Sifat Neurotisisme atau kecenderungan untuk merasakan emosi negatif
dan perasaan tidak bahagia (menderita). Yang dirasakan Soekarno (Ario) saat
melihat rakyatnya dipekerjakan tentara jepang Nippon
dengan paksa, menatap dengan emosi, dan juga kekesalan menderita karena belum
bisa memerdekakan rakyatnya. Banyak hal yang menjadi kekhawatiran soekarno
(Ario Bayu), meski dalam kesulitan menghadapan Negara-Negara asing, tetap saja
berjuang keras bersama rakyat dan juga rekan-rekan seperjuangannya seperti Bung
Hatta, Bung Sjahrir salah satunya. Soekarno juga meliliki sifat tak takut
menantang resiko untuk mendapatkan pengalaman yang hebat, pada sewaktu-waktu Sukarno
larut dalam proses pembentukan bangsa serta mulai mencita-citakan kemerdekaan Indonesia.
Namun pertama-tama ia sadar, hambatan paling awal adalah dari bangsa Indonesia
sendiri. Begitu banyak partai dan aliran politik, padahal musuh mereka sama,
yakni kolonialisme Belanda. Sukarno berpendapat perlu dibuat suatu front
bersama untuk menyatukan semua partai politik. Sebab, menurut Sukarno, gerakan
nasionalis justru semakin lemah dengan banyaknya jumlah partai yang
masing-masing lebih mementingkan partainya sendiri. Akhirnya ia mendirikan
Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPKI) yang
terdiri atas PNI, SI, Budi Utomo, Pasundan, Sarekat Sumatera, kaum Betawi, dan
Kelompok Studi di Surabaya. Wibawa yang begitu besar di miliki oleh soekarno
terhadapa rakyat. Selalu memperhatikan bagaimana dia berucap dalam menjatuhkan
apa yang akan dibicara kepada rakyatnya. Memiliki bahasa tubuh yang cukup
dermawan dan banyak rakyat yang segan terhadap dirinya.
3.3 Perjuangan
Kemerdekaan Indonesia
Berdasarkan Sifat Ektraversi ( Senang Bergaul ).
Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Berdasarkan Sifat ektraversi (extravetion), atau kecenderungan senang
bergaul, menyukai kelompok lain, percaya diri, dan berpikir optimis.
menyesuaikan diri terhadap pihak lain atas disebut Negara asing tentara Jepang Nippon salah satunya, yakin akan dirinya bisa mendapatkan
kebebasan dengan pikiran yang selalu positif.
Pengabdian yang sampai titik akhir seokarno, terkadang soekarno tidak
memandang rendah rakyat-rakyatnya, karna pada dasarnya ia mengingat dalam
pencapai sebuah impian kemerdekaan
Indonesia ia juga membutuhkan rakyat-rakyatnya dalam suatu bentuk forom yang
bisa melanjutkan tujuannya untuk Indonesia, dengan siapapun dia bergaul,
berbagi, bermusyawarah dalam luang waktu yang ia sediakan untuk rakyat. Dan
juga menghargai Negara asing yang menjadi strateginya dalam merebut pencapaian kemerdekaan
indonesia,
peran Bung Hatta juga membantu dalam film soekarno disini bapak negarawan yang
sederhana, santun, bersahaja bagi rakyatnya. Sepanjang hidupnya, Bung Hatta
senantiasa menampilkan sikap yang santun terhadap siapa pun. Baik kawan maupun
lawan. Banyak kisah tentang dirinya yang menyadarkan kita semua, bahwa Indonesia
pernah memiliki seorang pemimpin dan negarawan yang teramat bersahaja. Adapun
sjahrir yang juga memiliki sifat tersendiri cerdas dan berani. Bung Sjahrir
salah seorang pemimpin yang paling berani di zaman pendudukan Jepang, begitu
Sutan Sjahrir kepada Soekarno karena tak bernyali memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
segera setelah berita kekalahan Jepang beredar. Sjahrir ialah seorang yang
paling keras mendesak Soekarna dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
pada Agustus 1945.
Ia adalah
salah seorang pemimpin bawah tanah di zaman pendudukan Jepang yang berani
mendengarkan siaran radio Sekutu adalah Sutan Sjahrir. Padahal, nyawa bisa jadi
taruhan karena ada larangan keras mendengarkan siaran radio. Dalam lemari di
kamarnya tersimpan radio yang memantau berita kemenangan Sekutu, termasuk
penyerahan Jepang. Berita itu biasanya diteruskan Sjahrir kepada Bung Hatta.
3.4 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Berdasarkan Sifat Openness ( Sifat Terbuka ).
Bapak Bangsa kita ini “Soekarno” memulai kehidupannya dari kemelaratan
yang tak terbayangkan oleh kita semua.
Walaupun lahir dari keturunan bangsawan dari pihak ayah maupun ibu, jangan
dikira Sukarno lahir dan tumbuh dari keluarga yang berkecukupan. Gelar
kebangsawanan itu hanyalah tinggal nama karena kebanyakan leluhur Sukarno kalah
dalam perjuangan lokal melawan kolonial Belanda. Soekarno memiliki hidup yang
penuh dengan kesederhanaan, didalam kamar sederhananya Sukarno menghabiskan
hampir seluruh waktunya untuk membaca dan mengejar ilmu pengetahuan. Kalo
kebanyakan anak remaja zaman sekarang pada males belajar dan suka bolos ke
sekolah. Soekarno juga dimasa remaja tertarik sejarah perjuangan revolusi
Perancis, revolusi industri, perjuangan buruh, declaration of independence,
perang saudara di AS, sampai revolusi politik di Russia. Ia kembangkan semua apa
yang menjadi kesukaan itu menjadi kesuksesan bersama rakyat-rakyat tercinta
yaitu dapat berdiri tegak dihadapan seluruh masyarakat dalam perjuangannya yang
begitu berat ia lalui, soekarno memberikan rasa syukur kepada rakyat dari
setiap pekerjaan petani-petani yang dimilki Indonesia di pulau jawa. Dengan
sikap kepedulian itu menjadi keterbukaan kepada rakyat bahwa, sesungguh itu
semua sudah menjadi hak rakyat-rakyat mendapatkan apa yang seharusnya dimiliki
rakyat Indonesia.
sebuah perkumpulan radikal dengan cita-cita pemberontakan terhadap
Belanda. Salah satu momen yang paling menggemparkan adalah tahun 1922 ketika
ada rapat raksasa dilapangan terbuka Bandung, Namanya rapat radicale
concentratie yang diadakan oleh organisasi kebangsaan partai-partai
lokal untuk mengumpulkan petisi demi membela hak-hak pribumi. Sukarno yang saat
itu cuma seorang mahasiswa tanggung, mencoba angkat tangan
untuk menyampaikan pendapat di depan publik. Pada saat itu, untuk pertama
kalinya kemampuan orasi Sukarno membuat ratusan penonton terperangah. Gak
tanggung-tanggung Sukarno di usia mudanya (21 Tahun) secara terang-terangan
menantang Belanda (tepat di depan batang hidung para polisi Belanda),dia secara
tegas menolak cara-cara pengumpulan petisi, dan mengusulkan gerakan non-kooperatif
terhadap pemerintahan Hindia. Itu adalah moment
luar biasa dalam filmnya.
3.5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Berdasarkan Sifat Agreeableness ( Sifat Setuju )
Sifat setuju (agreeableness) Kecenderungan untuk menyukai atau bersimpati, suka
membantu orang lain, menolong serta cenderung menghindari pertentangan (antargonisme), yang disukai rakyat sifat
bijak Soekrano tidak segan dalam membatu dari setiap kondisi rakyat, menolong
meski terkadang ia mengorbankan semangatnya, tentulah itu semua untuk
menghidari pertentangan dari tentara jepang Nippon. Menyambung dari sifat di
atas akibat peristiwa itu, Sukarno dapat peringatan
serius oleh rektor TH Bandung, Sukarno manut walau setengah hati. Dia
akhirnya konsen sama studi dan berhasil mempertahankan tesisnya dan lulus
tahun 1926. Pada saat itu, Sukarno yang awalnya lahir dari kemelaratan, dengan
ketekunan yang luar biasa, beliau berhasil menjadi insinyur ke tiga dari
kalangan Bumiputera, se-Hindia Belanda. di samping itu, rupa-rupanya gerakan
politik dari tokoh nasionalis lain pun sedang bergejolak, di
antaranya para lulusan perguruan tinggi di Belanda yang mendirikan Indische
Vereniging. Dari sisi lain Partai Komunis Indonesia (PKI)
pimpinan Tan Malaka,
Alimin,
dan Munawar Muso
juga melancarkan gerakan pemberontakan pada November 1926, namun sayangnya
gagal karena rencana yang kurang matang. Sampai pada akhirnya, Sukarno dari ASC
dan teman-teman bersepakat mendirikan partai baru bernama Perhimpunan
Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927. Ketika rakyat semakin
pesimis dan mendambakan wadah perjuangan baru, PNI inilah yang akhirnya
menjadi wadah perjuangan baru bagi rakyat, dan Sukarno sebagai tokoh PNI paling
vokal, mulai mendapat banyak pendukung setia di tanah Jawa. Puncaknya adalah
tahun 1928 ketika PNI (namanya sekarang jadi Partai Nasional Indonesia)
menggelar kongres pertama di Surabaya dengan slogan “Indonesia Siap
Merdeka”, makin lebarlah sayap PNI sebagai partai yang didukung rakyat.
Terlebih, hasil kongres tersebut sangat bernuansa pemberontakan. Dalam Program
Soekarno Politik untuk mencapai Indonesia merdeka, Program ekonomi dan social
untuk memajukan pelajaran Nasional dan menetapkan Asas non-kooperatif terhadap
Belanda untuk perjuangan PNI.
Geram pihak kolonial Belanda dengan ulah Sukarno, dkk di
PNI. Gubernur Jenderal de Graeff yang baru saja menjabat. jelas tidak mau
kehilangan muka kalah sama pendahulunya Dirk Fock yang telah berhasil
menumpas pemberontakan PKI. Akhirnya de Graeff memerintahi surat
penangkapan buat para petinggi PNI seperti Sukarno. di
tengah-tengah orasi di Yogyakarta, Sukarno dan para petinggi PNI ditangkap
dan dibawa ke Penjara
Banceuy Bandung untuk menunggu pengadilan. Singkat cerita,
Sukarno sewaktu disidang akhirnya dia mengeluarkan pidato pembelaan yang dia
kasih judul “Indonesia Menggugat”(IM).
3.6 Perjuangan
Kemerdekaan Indonesia Berdasarkan Sifat self-dsiciplined ( Sifat Hati-Hati ).
Sifat hati-hati atau kecenderungan untuk
bersikap disiplin (self-dsiciplined).
Kedisplinan Soekarno (Ario) semua berarah pada dirinya yang bijak, kosisnten,
dan tegas. Menjadikan rakyat akan hari kemerdekaan Bangsa Indonesia. Belanda
yang sudah ratusan tahun menduduki Hindia, bisa dipukul mundur oleh Jepang
hanya dalam hitungan hari! Maret 1942, Belanda menyerah kepada
Jepang. Penyerahan kekuasaan berlangsung sangat sepat. Supaya dapat
simpatik masyarakat, Jepang langsung memebebakan para tokoh pemberontak
dan pahlawan rakyat seperti Hatta, Sjahrir, termasuk Bung Karno.
Pertemuan ini bisa dibilang moment yang sangat sangat bersejarah, karena
setelah berjuang masing-masing dari tahun 1931, tiga tokoh
utama kemerdekaan kita ini baru bertemu untuk pertama
kalinya. Dari hasil pertemuan itu, Sukarno berpendapat bahwa untuk
sementara kita perlu mengikuti keinginan Jepang, agar kemerdekaan Indonesia
bisa didapatkan tanpa perlu pertumpahan darah. Di sisi lain, Sjahrir nolak
usulan itu dan lebih memilih meneruskan perjuangan secara
non-kooperatif dengan membangun basis massa agar semangat kemerdekaan
tetap terjaga dari akar rumput. Sjahrir nolak usulan itu dan lebih memilih
meneruskan perjuangan secara non-kooperatif dengan membangun basis massa
agar semangat kemerdekaan tetap terjaga dari akar rumput.
Sukarno dan
Hatta pada saat itu. Mereka memulai berdiskusi dengan Mayjen Harada agar
Nusantara bukan jadi status koloni Jepang, tapi justru mengakui
kemerdekaan Indonesia sebagai atas nama persaudaraan di Asia. Sukarno dalam
kurun waktu pendudukan Dai Nippon di Indonesia adalah titik sejarah yang
dilematis dan sangat kontroversial. Di satu sisi, Sukarno jadi "orang
kepercayaan" Jepang, dijadikan pemimpin Pusat Tenaga Rakyat untuk
membantu melancarkan propaganda Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia,
Nippon Cahaya Asia. Sukarno tetep percaya bahwa langkah-langkah kolaborasi ini
merupakan satu-satunya langkah dalam menempuh kemerdekaan Indonesia. Langkah
ini menimbulkan korban yang luar biasa banyaknya, terutama pada penduduk Pulau
Jawa dan Sumatera. Sukarno sangat menyesali andilnya dalam romusha ini,
tapi dia juga berpikir bahwa hal ini sangat diperlukan untuk dapat mewujudkan
kemerdekaan Indonesia. Distu sisi, Bung Karno & Hatta menganggap cara yang
mereka tempuh adalah "langkah yang paling taktis" agar Indonesia
bisa mendapatkan celah untuk memerdekakan diri tanpa perlu berperang melawan Jepang
yang kekuatan militernya bahkan mampu memukul mundur Belanda hanya dalam
hitungan hari. Di tengah masa vakum ini, akhirnya Sukarno, dan para pejuang
revolusi kita mengambil tindakan tegas untuk memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia 17 Agustus sekaligus mewujudkan mimpi hampir seluruh rakyat Nusantara
untuk menjadi negara mandiri yang merdeka. Sukarno membacakan teks proklamasi 17
Agustus 1945, NKRI secara sepihak menjadi negara yang merdeka. Di gedung berkumpul
para pendiri-pendiri bangsa yang sedang Rapat PPKI. Hasil rapat pada hari itu
memutuskan bahwa Sukarno diangkat jadi presiden Republik Indonesia & Bung
Hatta menjadi Wakil Presiden (WaPres).
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 kesimpulan
Melihat
deretan tokoh sejarah film soekarno, film ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia
didirikan oleh banyak orang yang menyadari arti pentingnya bersatu. Soekarno
dan hatta juga ditampilkan beberapa kali berbeda pendapat, tapi mampu
mengesampingkanya demi kepentingan bangsa yang lebih besar. Pertentangan
idelogis dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia).
Tapi semua itu mampu menngerucut pada satu tujuan: demi memerdekan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Mei 2014. Ario
Bayu Akui Berat Perankan Soekarno. (Online) http://www.antaranews.com/berita/373742/2014/05/ario-bayu-akui-berat-perankan-soekarno.(diakses
22 November 2016).
Anonim, 19 Februari 2014. Biografi Film Soekarno. (Online) https://www.google.co.id/2014/02/19?gws_rd=cr,ssl&ei=lF4AWL7jH8vzvgSrxZ1w#q=biografi+film+soekarno
(diakses 03 November 2016).
Anonim, 28 Agustus 2014. Film Soekarno Karya Hanung Dan Beberapa
Kritik. (Online) https://jurnaltoddoppuli.wordpress.com/2014/08/28/film-soekarno-karya-hanung-dan-beberapa-kritik/
(diakses 12 November 2016).
Anonim, Juli 2014. Movie Soekarno. (Online) http://www.resensi-film.com/2014/07/movie/soekarno/
(diakses 21 November 2016).
Anonim, 07 Oktober 2015. Film Soekarno “Syuting Film Soekarno”.
(Online) https://www.google.co.id/2015/10/07search?q=film+soekarno&biw=1360&bih=639&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiHg_jm6NvPAhUESI8KHciBD6wQ_AUIBigB#tbm=isch&q=syuting+film+soekarno
(diakses 14 November 2016)
Anonim, Mei 2016. Analisis Film Soekarno Indonesia.
(Online) http://www.globalbasereview.com/2016/05/analisis-film-soekarno-indonesia.html
(diakses 12 November 2016).
Anonim, 18 September 2015. Merugi Film Soekarno Diharapakan Lebih Laku
Di Penayangan kedua. (Online) http://www.tabloidbintang.com/articles/2015/09/18film-tv-musik/kabar/9637-merugi-film-soekarno-diharapkan-lebih-laku-di-penayangan-kedua
(diakses 03 November 2016)
Anonim, 20 Maret 2016. Youtobe. (Online) https://www.youtube.com/watch?v=/2014/03/20b86akizCxiA
(diakses 20 November 2016).
Morissan, 2014. Teori
Komunikasi Individu Hingga Massa.
Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group.
Rosliana, Maya, Februari
2016. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan.
(Online) http://mayarosliana.blogspot.co.id/2016/02/sejarah-perjuangan-kemerdekaan.html
(diakses 22 November 2016).
Wangi, Hennyheyeonh, April
2015. Creswell John W Translate Desaign
Search Kuantitatif Kualitatif Dan Mixed. (Online) http://www.slideshare.net/hennyhyeonhwangi/2015/04creswell-john-wtranslatedesignresearchkuantitatifkualitatifdanmixed
(diakses 21 November 2016).