Selasa, 22 November 2016

PAPER PENELITIAN FILM SOEKARNO (perjuangan kemerdekaan)



BAB I
PENDAHULUAN

ABSTRAK Penelitiana ini menganalisis soekarno untuk media pembelajaran pendidikan, dengan mengambil studi kasus tentang Ario Bayu sebagai soekarno salah satu pahlawan dalam merebut kemerdekaan Indonesia, yang sanggup berkorban untuk bangsa dan Negara, mencintai tanah air, bangga berbangsa Indonesia, menjunjung tinggi bangsa dan Negara, memajukan pergaulan untuk persatuan bangsa dalam film Soekarno (Indonesia Merdeka), (2013).
Obyek penelitian di sini adalah film Seokarno (Indonesia Merdeka) yang disutradarai oleh Hanung Bramatyo, di Produksi oleh MVP Pictures Mahaka Pictures Dapur Films. penelitian film ini adalah nilai-nilai nasionalisme perjuangan pada film soekarno. Analisis penelitiannya tidak memerlukan tempat atau lokasi yang khusus. lebih kepada hanya meneliti dengan cara menyimak terhadap setiap adegan maupun dialog dalam pemutaran film secara untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian.
Dari analisis ini, diperoleh hasil penelitian, pada nilai perjuangan menunjukan bahwa film soekarno memberikan pesan, kepribadian, pola pikir, yang berbangsa dan Negara, mencintai tanah air, berkorban untuk persatuan bangsa.
Kata Kunci: Soekarno, Nilai Nasionalisme, Perjuangan, Ario Bayu, Film Seokarno

1.1 Latar belakang

Soekarno sang Proklamator. Mungkin sampai sekarang beliau adalah tokoh yang paling banyak dikagumi orang di Indonesia. Banyak orang yang mencari mengenai perjalanan hidup, profil atau biografi singkat mengenai Soekarno. Dikenal sebagai Presiden pertama Republik Indonesia sekaligus pencetus Pancasila, beliau lebih akrab di panggil Bung Karno ini berasal dari Blitar, dia merupakan pahlawan Proklamasi bersama dengan Mohammad Hatta. Presiden Soekarno sangat disegani oleh para pemimpin negara-negara di dunia pada waktu itu. Soekarno dilahirkan di Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan nama asli bernama Koesno Sosrodihardjo, karena sering sakit yang mungkin disebabkan karena namanya tidak sesuai maka ia kemudian berganti nama menjadi Soekarno.
Gamabar 1. Dalam perjuanga Ario Bayu & Soekarno


Ario Bayu dikenal sebagai aktor berbakat Indonesia. Pria kelahiran Jakarta, 6 Februari 1985 ini telah banyak memerankan tokoh dalam sederet film populer. Sebut saja peranannya sebagai Lintang dalam film Laskar Pelangi, Merah Putih, dan Soekarno. Dahulu Ario juga menekuni profesinya sebagai model beberapa majalah pria ternama. Meskipun dirinya berasal dari Jawa Tengah, namun Ario Bayu pernah lama tinggal di New Zeland. Pada saat ia bertemu dengan seorang wanita bernama Sekar Ayu Asmara, wanita tersebut mengajaknya andil sebagai aktor dalam film Belahan Jiwa. Selanjutnya ditahun 2013, Ario Bayu diminta oleh Sutradara kawakan Hanung Bramantyo untuk bermain akting sebagai pemeran utama dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka. Sederet film lainnya yang pernah Ario bintangi diantaranya ialah Bangsal 13 ditahun 2004, Pesan Dari Surga ditahun 2006, Kala ditahun 2007, The Tarix Jabrix ditahun 2008, In The Name Of Love ditahun 2008, Laskar Pelangi ditahun 2008, Drupadi ditahun 2008, Pintu Terlarang ditahun 2009, Rumah Dara ditahun 2010, Darah Garuda ditahun 2010, Catatan (Harian ) Si Boy ditahun 2010, Dilema ditahun 2012, Dead Mine ditahun 2013, Java Heat ditahun 2013, La Tahzan ditahun 2013, dan Soekarno : Indonesia Merdeka ditahun 2013.
Gambar 2. Cover Film Soekarno (2013)

SumberGambar:https://www.google.co.id/search?q=cover+film+soekarno&biw=760&bih=479&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjVkIaH267QAhUoKsAKHUpyCNAQ_AUIBigB#imgrc=MbkOLuVIVpKNTM%3A
Ario juga pernah bermain peran dalam jenis Tayangan Film Televisi (FTV) yang berjudul Menunggu Kereta Senja Membawa Arina ditahun 2013. Film tentang soekarno perlu diapresiasi dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan, sehingga generasi muda tidak ahistoris.

1.2 Rumusan Masalah
            Bagaimana peran dan perjuangan kemerdekaan Indonesia ditinjau kasus Ario Bayu yang memerankan tokoh pahlawan sebagai Soekarno dalam filmnya Soekarno?

1.3 Tujuan Penelitian
            Dari permasalahan penelitian diatas, maka ditinjau penelitian adalah untuk mengingat bagaimana perjuangan Soekarno dalam merebut kemerdekaan Indonesia, ditinjau dari kasus Ario Bayu sebagai Soekarno dalam filmnya Soekarno.

1.4 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka pada penelitian ini mngacu pada teori menurut Stephen Littlejohn dan Karen Foss (2005) dalam bukunya Tories of Human Communication, mengenai apakah peran Ario Bayu sendiri muncul dengan konsep dibuat ataukah dilahirkan. Gambaran antara teori dalam peran Ario Bayu, hal inilah yang akan di analisis pada penelitian ini, apakah peran Ario Bayu menjadi sukses karena komunkasinya dalam menyempaikan pesan dalam film yang mengangkat sisi perjuangan Seokarno pada masa kemerdekaan Indonesia.
BAB II
TEORI INDIVIDU

2.1 Teori Faktor Sifat
            Stephen Littlejohn dan Karen Foss (2005) berbagai teori Komunikasi penting yang membahas individu sebagai komunikator melihat individu dalam empat topik sbb:
  1. bagaimana sifat individu, peran Ario Bayu dalam filmnya Soekarno?
  2. Bagaimana individu berpikir dan mengetahui, peran Ario Bayu mengungkapkan/bertindak untuk tujuan dalam filmnya soekarno?
  3. Bagaimana individu memandang dirinya (konsep diri), peran Ario Bayu dengan tetap pada pendirian  dalam filmnya Sokarno?
  4. Bagaimana menentukan identitas individu, peran Ario Bayu dengan identitas yang disegani dalam filmnya Soekarno?
Orang atau individu memegang peranan sangat penting dalam kehidupan sosial, dengan demikian sangatlah bisa dimengerti bagi kita untuk memulai pembahasan teori komunikasi dengan mempelajari komunikator sebagai individu. Apa yang terjadi dalam diri individu ketika ia tengah berkomunikasi. Dalam filmnya Soekarno Ario sangat berperan penting dalam setiap adegan yang diperankannya, dari beberapa pertanyaan penting diatas: membahas bagaimana Ario bersifat, berpikir dengan pengetahuannya dari pandangan berkomunikasi yang membentuk identitas dirinya (konesp diri) yang membentuk diri untuk meluaskan nilai-nilai positif, menciptakan nila-nilai Nasionalisme terlihat dari masa kecil Sokarno senang menuangkan inspirasinya dalam bentuk tulisan, adapun ia menulis, bercerita dengan pena dalam helaian-helaian kertas tulisannya untuk bisa menyampaikan apa yang ia tulis dalam bentuk pidato kepada rakyat agar diterima dengan respon yang begitu baik oleh Rakyatnya, kegiatan ini disebut dengan komunikasi interpersonal. Sifat yang cenderung ditampakan pada rakyat,  mengajak rakyat untuk tetap bisa berdiri ditengah buruknya suasana Indonesia di masa penjajahan Jepang Nippon, perannya dalam setiap pembelaan soekarno (Ario Bayu) untuk bisa memerdekakan Indoneisa memahami situasi, dalam pemikiran, dalam tindakan, dan juga berkomunikasi dengan pihak lain (tentara jepang Nippon), Selalu lebih berhati-hati untuk mengambil sikap.
Namun dalam faktor sifat menyusun sifat satu per satu akan menghasilkan daftar sifat yang sangat panjang, kemudian para ahli menyusun sifat yang disebut “Model Faktor Sifat” (trait-factor models) dan disebut juga dengan Super trait. Salah satu model faktor sifat yang dikemukakan Digma yang menyatakan ada lima faktor sifat yaitu:
1.                            Sifat neurotisisme atau kecenderungan untuk merasakan emosi negatif dan perasaan tidak bahagia (menderita). Yang dirasakan Soekarno (Ario) saat melihat rakyatnya dipekerjakan tentara jepang Nippon dengan paksa, menatap dengan emosi, menderita karena belum bisa memerdekakan rakyatnya.
2.                            Sifat ektraversi (extravetion), atau kecenderungan senang bergaul, menyukai kelompok lain, percaya diri, dan berpikir optimis. menyesuaikan diri terhadap pihak tentara Jepang Nippon, yakin akan dirinya bisa mendapatkan kebebasan dengan pikir yang selalu positif.
3.                            Sifat terbuka (openness), atau kecenderungan untuk senang berpikir (reflective), memiliki daya imajinasi, memberikan perhatian pada perasaan (inner feeling), dan memiliki pikiran bebas. Sifat Ario dalam segi berpikir sangat konsisten, bijak, dan berwawasan, dilihat dari imajinasi yang ia kembangkan dalam hal postif, memahami perasaan  dari apa yang dirasakan rakyat, memberikan kebebas bepikir / bertindak pada rekan-rekannya tidak menutup sifat kosisten bijak Soekarno (Ario).
4.                            Sifat setuju (agreeableness) Kecenderungan untuk menyukai atau bersimpati, suka membantu orang lain, menolong serta cenderung menghindari pertentangan (antargonisme), yang disukai rakyat sifat bijak Soekrano (Ario) tidak segan membatu dari setiap kondisi rakyat, menolong meski terkadang ia mengorbankan semangatnya, tentulah itu semua untuk menghidari pertentangan dari tentara jepang Nippon.
5.                            Sifat hati-hati atau kesenderungan untuk bersikap disiplin (self-dsiciplined). Kedisplinan Soekarno (Ario) semua berarah pada dirinya yang bijak, kosisnten, dan tegas. Menjadikan rakyat akan hari kemerdekaan Bangsa Indonesia.
2.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif oleh creswell didefinisikan sebagai berikut, “Qualitative research focuses on the process that is occurring as well as the product or out come, researchers are particulars interested in understanding how things occurs”.
Definisi oleh Creswell di atas menerangkan bahwa penelitian kualitatif difokuskan pada proses yang terjadi dalam penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian kualitatif tidak dapat dibatasi. Disamping itu, penelitian merupakan bagian yang penting dalam penelitian untuk memahami peranan artis yang terjadi dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini, penulis memilih pendekatan ini  karena ingin memahami secara detail peran, pesan artis (Ario Bayu) yang menjadi tokoh pahlawan dalam filmnya SOEKARNO film Indonesia ditinjau dari kasusnya Ario Bayu sebagai Soekarno. Pendekatan kualitatif disebut juga sebagai interpretive approach. Seperti dikutip diutarakan oleh Neuman. John W.creswell (1994).
Dalam penelitian ini berencana melaksanakan kajian naratif maka beberapa tipe mempertimbangkan kajian naratif yang akan dilaksanakan sbb:. Pendekatan pertama yang digunakan dalam penelitian naratif adalah membedakan tipe penelitian naratif melalui strategi analisis yang digunakan oleh pengarang Cresswell, (2007). Polkinghorne dalam Cresswell (2007) menyebutkan strategi tersebut menggunakan paradigma berpikir untuk menghasilkan deskripsi tema yang menggenggam sekaligus melintasi cerita film atau sistem klasifikasi tipe cerita film. Analisis naratif ini menekankan peneliti untuk mengumpulkan deskripsi dari setiap adegan film atau memutar scraca berulang-ulang film.

2.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dengan langkah yang di tempuh adalah sumber internet, memutar ulang film, verifikasi data, memahami adegan-adegan film, kategori data. Dari data yang terkumpul semua dikelompok disusun kemudian disajikan dalam bentuk data yang siap ditulis. Langkah selanjutnya dari setiap kategori data dikelompokkan berdasarkan kebutuhan penulisan hingga semua data diterapkan menjadi sebuah tulisan.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Credit Title Film Soekarno
Negara & Tanggal Rilis : Indonesia, Rabu 11 Desember 2013.
Durasi                                      : 150 Menit.
Gendre                                     : Biografi, Drama.
Produksi                                   : MVP Pictures.
Pelaksana Produksi                  : Dapur Film Production, Mahaka Pictures.
Pemain & Crew
  1. Pemeran Utama                        : Ario Bayu.
  2. Pemeran Pembantu                   : Lukman Sardi, Maudy Koesnaedi, Tanta Ginting, Tika Bravani, Emir Mahira, Sudjiwo Tedjo, Ayu Laksmi, Hamdy Salad, Rukman Kusadi, Suzuki Nobuaki, Kulyani Isfhana.
  3. Pemeran Bintang tamu  : Budiman sedjatmiko, Hengky Solaiman, Ria Irawan, Ferry Salim, Agus Kuncoro, Mathias Muchur, Mathias Ibo, Timo Scheunemann, Agro AA. Jimy.
  4. Produser                                  : Raam Punjabi.
  5. Sutradara                                 : Hanung Bramantyo.
  6. Pimpinan Kreatif                       : Raakhee Punjabi.
  7. Produser Kreatif                       : Gobind Punjabi, Anita Whora, Amrit Punjabi.
  8. Associatife Produser                 : Erick Thohir.
  9. Koordinator Post Produser       : Andi A. Manoppo, Ken Manwani.
  10. Produser Lini                            : Ajish Dibyo, Albert Limboro.
  11. Tim Riset                                  : Zen RS, Indra Kobutz, Raav Syndicate.
  12. Penulis Cerita Skenario : Been Sihombing, Hanung Bramantyo.
  13. Penata Fotografi                       : Faozan Risal.
  14. CO. Sutradara                          : Hestu Saputra.
  15. Penata Artistik                          : Allan Sebastian.
  16. Desain Produser                       : Ong Hary Wahyu.
  17. Penata Kostum             : Retno Ratih Damayanti.
  18. Penata Rias / Efek                    : Cheary Wirawan.
  19. Penyunting Gambar                   : Cesa david Lukmansyah.
  20. Grafis visual Efek                      : Hery Kuntoro.
  21. Penata Musik                           : Tya Subiakto Satrio.
  22. Penata Suara                            : Satrio Budiono Sutrisno.
  23. Alur Film                                  : Alur Maju


3.2 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Berdasarkan Sifat Neurotisisme ( Emosi Negatif / Rasa Tidak Bahagia ).
            Perjuangan kemerdekaan Indonesia berdasarkan Sifat Neurotisisme atau kecenderungan untuk merasakan emosi negatif dan perasaan tidak bahagia (menderita). Yang dirasakan Soekarno (Ario) saat melihat rakyatnya dipekerjakan tentara jepang Nippon dengan paksa, menatap dengan emosi, dan juga kekesalan menderita karena belum bisa memerdekakan rakyatnya. Banyak hal yang menjadi kekhawatiran soekarno (Ario Bayu), meski dalam kesulitan menghadapan Negara-Negara asing, tetap saja berjuang keras bersama rakyat dan juga rekan-rekan seperjuangannya seperti Bung Hatta, Bung Sjahrir salah satunya. Soekarno juga meliliki sifat tak takut menantang resiko untuk mendapatkan pengalaman yang hebat, pada sewaktu-waktu Sukarno larut dalam proses pembentukan bangsa serta mulai mencita-citakan kemerdekaan Indonesia. Namun pertama-tama ia sadar, hambatan paling awal adalah dari bangsa Indonesia sendiri. Begitu banyak partai dan aliran politik, padahal musuh mereka sama, yakni kolonialisme Belanda. Sukarno berpendapat perlu dibuat suatu front bersama untuk menyatukan semua partai politik. Sebab, menurut Sukarno, gerakan nasionalis justru semakin lemah dengan banyaknya jumlah partai yang masing-masing lebih mementingkan partainya sendiri. Akhirnya ia mendirikan Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPKI) yang terdiri atas PNI, SI, Budi Utomo, Pasundan, Sarekat Sumatera, kaum Betawi, dan Kelompok Studi di Surabaya. Wibawa yang begitu besar di miliki oleh soekarno terhadapa rakyat. Selalu memperhatikan bagaimana dia berucap dalam menjatuhkan apa yang akan dibicara kepada rakyatnya. Memiliki bahasa tubuh yang cukup dermawan dan banyak rakyat yang segan terhadap dirinya.

3.3 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Berdasarkan Sifat Ektraversi ( Senang Bergaul ).
Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Berdasarkan Sifat ektraversi (extravetion), atau kecenderungan senang bergaul, menyukai kelompok lain, percaya diri, dan berpikir optimis. menyesuaikan diri terhadap pihak lain atas disebut Negara asing tentara Jepang Nippon salah satunya, yakin akan dirinya bisa mendapatkan kebebasan dengan pikiran yang selalu positif.  Pengabdian yang sampai titik akhir seokarno, terkadang soekarno tidak memandang rendah rakyat-rakyatnya, karna pada dasarnya ia mengingat dalam pencapai sebuah impian  kemerdekaan Indonesia ia juga membutuhkan rakyat-rakyatnya dalam suatu bentuk forom yang bisa melanjutkan tujuannya untuk Indonesia, dengan siapapun dia bergaul, berbagi, bermusyawarah dalam luang waktu yang ia sediakan untuk rakyat. Dan juga menghargai Negara asing yang menjadi strateginya dalam merebut pencapaian kemerdekaan indonesia, peran Bung Hatta juga membantu dalam film soekarno disini bapak negarawan yang sederhana, santun, bersahaja bagi rakyatnya. Sepanjang hidupnya, Bung Hatta senantiasa menampilkan sikap yang santun terhadap siapa pun. Baik kawan maupun lawan. Banyak kisah tentang dirinya yang menyadarkan kita semua, bahwa Indonesia pernah memiliki seorang pemimpin dan negarawan yang teramat bersahaja. Adapun sjahrir yang juga memiliki sifat tersendiri cerdas dan berani. Bung Sjahrir salah seorang pemimpin yang paling berani di zaman pendudukan Jepang, begitu Sutan Sjahrir kepada Soekarno karena tak bernyali memproklamasikan kemerdekaan Indonesia segera setelah berita kekalahan Jepang beredar. Sjahrir ialah seorang yang paling keras mendesak Soekarna dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada Agustus 1945.
Ia adalah salah seorang pemimpin bawah tanah di zaman pendudukan Jepang yang berani mendengarkan siaran radio Sekutu adalah Sutan Sjahrir. Padahal, nyawa bisa jadi taruhan karena ada larangan keras mendengarkan siaran radio. Dalam lemari di kamarnya tersimpan radio yang memantau berita kemenangan Sekutu, termasuk penyerahan Jepang. Berita itu biasanya diteruskan Sjahrir kepada Bung Hatta.


3.4 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Berdasarkan Sifat Openness ( Sifat Terbuka ).
Bapak Bangsa kita ini “Soekarno” memulai kehidupannya dari kemelaratan yang tak terbayangkan oleh kita semua. Walaupun lahir dari keturunan bangsawan dari pihak ayah maupun ibu, jangan dikira Sukarno lahir dan tumbuh dari keluarga yang berkecukupan. Gelar kebangsawanan itu hanyalah tinggal nama karena kebanyakan leluhur Sukarno kalah dalam perjuangan lokal melawan kolonial Belanda. Soekarno memiliki hidup yang penuh dengan kesederhanaan, didalam kamar sederhananya Sukarno menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk membaca dan mengejar ilmu pengetahuan. Kalo kebanyakan anak remaja zaman sekarang pada males belajar dan suka bolos ke sekolah. Soekarno juga dimasa remaja tertarik sejarah perjuangan revolusi Perancis, revolusi industri, perjuangan buruh, declaration of independence, perang saudara di AS, sampai revolusi politik di Russia. Ia kembangkan semua apa yang menjadi kesukaan itu menjadi kesuksesan bersama rakyat-rakyat tercinta yaitu dapat berdiri tegak dihadapan seluruh masyarakat dalam perjuangannya yang begitu berat ia lalui, soekarno memberikan rasa syukur kepada rakyat dari setiap pekerjaan petani-petani yang dimilki Indonesia di pulau jawa. Dengan sikap kepedulian itu menjadi keterbukaan kepada rakyat bahwa, sesungguh itu semua sudah menjadi hak rakyat-rakyat mendapatkan apa yang seharusnya dimiliki rakyat Indonesia.
sebuah perkumpulan radikal dengan cita-cita pemberontakan terhadap Belanda. Salah satu momen yang paling menggemparkan adalah tahun 1922 ketika ada rapat raksasa dilapangan terbuka Bandung, Namanya rapat radicale concentratie yang diadakan oleh organisasi kebangsaan partai-partai lokal untuk mengumpulkan petisi demi membela hak-hak pribumi. Sukarno yang saat itu cuma seorang mahasiswa tanggung, mencoba angkat tangan untuk menyampaikan pendapat di depan publik. Pada saat itu, untuk pertama kalinya kemampuan orasi Sukarno membuat ratusan penonton terperangah. Gak tanggung-tanggung Sukarno di usia mudanya (21 Tahun) secara terang-terangan menantang Belanda (tepat di depan batang hidung para polisi Belanda),dia secara tegas menolak cara-cara pengumpulan petisi, dan mengusulkan gerakan non-kooperatif terhadap pemerintahan Hindia. Itu adalah moment  luar biasa dalam filmnya.
3.5 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Berdasarkan Sifat Agreeableness ( Sifat Setuju )
Sifat setuju (agreeableness) Kecenderungan untuk menyukai atau bersimpati, suka membantu orang lain, menolong serta cenderung menghindari pertentangan (antargonisme), yang disukai rakyat sifat bijak Soekrano tidak segan dalam membatu dari setiap kondisi rakyat, menolong meski terkadang ia mengorbankan semangatnya, tentulah itu semua untuk menghidari pertentangan dari tentara jepang Nippon. Menyambung dari sifat di atas akibat peristiwa itu, Sukarno dapat peringatan serius oleh rektor TH Bandung, Sukarno manut walau setengah hati. Dia akhirnya konsen sama studi dan berhasil mempertahankan tesisnya dan lulus tahun 1926. Pada saat itu, Sukarno yang awalnya lahir dari kemelaratan, dengan ketekunan yang luar biasa, beliau berhasil menjadi insinyur ke tiga dari kalangan Bumiputera, se-Hindia Belanda. di samping itu, rupa-rupanya gerakan politik dari tokoh nasionalis lain pun sedang bergejolak, di antaranya para lulusan perguruan tinggi di Belanda yang mendirikan Indische Vereniging. Dari sisi lain Partai Komunis Indonesia (PKI) pimpinan Tan Malaka, Alimin, dan Munawar Muso juga melancarkan gerakan pemberontakan pada November 1926, namun sayangnya gagal karena rencana yang kurang matang. Sampai pada akhirnya, Sukarno dari ASC dan teman-teman bersepakat mendirikan partai baru bernama Perhimpunan Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927. Ketika rakyat semakin pesimis dan mendambakan wadah perjuangan baru, PNI inilah yang akhirnya menjadi wadah perjuangan baru bagi rakyat, dan Sukarno sebagai tokoh PNI paling vokal, mulai mendapat banyak pendukung setia di tanah Jawa. Puncaknya adalah tahun 1928 ketika PNI (namanya sekarang jadi Partai Nasional Indonesia) menggelar kongres pertama di Surabaya dengan slogan “Indonesia Siap Merdeka”, makin lebarlah sayap PNI sebagai partai yang didukung rakyat. Terlebih, hasil kongres tersebut sangat bernuansa pemberontakan. Dalam Program Soekarno Politik untuk mencapai Indonesia merdeka, Program ekonomi dan social untuk memajukan pelajaran Nasional dan menetapkan Asas non-kooperatif terhadap Belanda untuk perjuangan PNI.
Geram pihak kolonial Belanda dengan ulah Sukarno, dkk di PNI. Gubernur Jenderal de Graeff yang baru saja menjabat. jelas tidak mau kehilangan muka kalah sama pendahulunya Dirk Fock yang telah berhasil menumpas pemberontakan PKI. Akhirnya de Graeff memerintahi surat penangkapan buat para petinggi PNI seperti Sukarno. di tengah-tengah orasi di Yogyakarta, Sukarno dan para petinggi PNI ditangkap dan dibawa ke Penjara Banceuy Bandung untuk menunggu pengadilan. Singkat cerita, Sukarno sewaktu disidang akhirnya dia mengeluarkan pidato pembelaan yang dia kasih judul “Indonesia Menggugat”(IM).

3.6 Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Berdasarkan Sifat self-dsiciplined ( Sifat Hati-Hati ).
Sifat hati-hati atau kecenderungan untuk bersikap disiplin (self-dsiciplined). Kedisplinan Soekarno (Ario) semua berarah pada dirinya yang bijak, kosisnten, dan tegas. Menjadikan rakyat akan hari kemerdekaan Bangsa Indonesia. Belanda yang sudah ratusan tahun menduduki Hindia, bisa dipukul mundur oleh Jepang hanya dalam hitungan hari! Maret 1942, Belanda menyerah kepada Jepang. Penyerahan kekuasaan berlangsung sangat sepat. Supaya dapat simpatik masyarakat, Jepang langsung memebebakan para tokoh pemberontak dan pahlawan rakyat seperti Hatta, Sjahrir, termasuk Bung Karno. Pertemuan ini bisa dibilang moment yang sangat sangat bersejarah, karena setelah berjuang masing-masing dari tahun 1931, tiga tokoh utama kemerdekaan kita ini baru bertemu untuk pertama kalinya. Dari hasil pertemuan itu, Sukarno berpendapat bahwa untuk sementara kita perlu mengikuti keinginan Jepang, agar kemerdekaan Indonesia bisa didapatkan tanpa perlu pertumpahan darah. Di sisi lain, Sjahrir nolak usulan itu dan lebih memilih meneruskan perjuangan secara non-kooperatif dengan membangun basis massa agar semangat kemerdekaan tetap terjaga dari akar rumput. Sjahrir nolak usulan itu dan lebih memilih meneruskan perjuangan secara non-kooperatif dengan membangun basis massa agar semangat kemerdekaan tetap terjaga dari akar rumput.
Sukarno dan Hatta pada saat itu. Mereka memulai berdiskusi dengan Mayjen Harada agar Nusantara bukan jadi status koloni Jepang, tapi justru mengakui kemerdekaan Indonesia sebagai atas nama persaudaraan di Asia. Sukarno dalam kurun waktu pendudukan Dai Nippon di Indonesia adalah titik sejarah yang dilematis dan sangat kontroversial. Di satu sisi, Sukarno jadi "orang kepercayaan" Jepang, dijadikan pemimpin Pusat Tenaga Rakyat untuk membantu melancarkan propaganda Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia. Sukarno tetep percaya bahwa langkah-langkah kolaborasi ini merupakan satu-satunya langkah dalam menempuh kemerdekaan Indonesia. Langkah ini menimbulkan korban yang luar biasa banyaknya, terutama pada penduduk Pulau Jawa dan Sumatera. Sukarno sangat menyesali andilnya dalam romusha ini, tapi dia juga berpikir bahwa hal ini sangat diperlukan untuk dapat mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Distu sisi, Bung Karno & Hatta menganggap cara yang mereka tempuh adalah "langkah yang paling taktis" agar Indonesia bisa mendapatkan celah untuk memerdekakan diri tanpa perlu berperang melawan Jepang yang kekuatan militernya bahkan mampu memukul mundur Belanda hanya dalam hitungan hari. Di tengah masa vakum ini, akhirnya Sukarno, dan para pejuang revolusi kita mengambil tindakan tegas untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus sekaligus mewujudkan mimpi hampir seluruh rakyat Nusantara untuk menjadi negara mandiri yang merdeka. Sukarno membacakan teks proklamasi 17 Agustus 1945, NKRI secara sepihak menjadi negara yang merdeka. Di gedung berkumpul para pendiri-pendiri bangsa yang sedang Rapat PPKI. Hasil rapat pada hari itu memutuskan bahwa Sukarno diangkat jadi presiden Republik Indonesia & Bung Hatta menjadi Wakil Presiden (WaPres).


BAB IV
KESIMPULAN

4.1 kesimpulan
            Melihat deretan tokoh sejarah film soekarno, film ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia didirikan oleh banyak orang yang menyadari arti pentingnya bersatu. Soekarno dan hatta juga ditampilkan beberapa kali berbeda pendapat, tapi mampu mengesampingkanya demi kepentingan bangsa yang lebih besar. Pertentangan idelogis dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Tapi semua itu mampu menngerucut pada satu tujuan: demi memerdekan Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Mei 2014. Ario Bayu Akui Berat Perankan Soekarno. (Online) http://www.antaranews.com/berita/373742/2014/05/ario-bayu-akui-berat-perankan-soekarno.(diakses 22 November 2016).
Anonim, 19 Februari 2014. Biografi Film Soekarno. (Online) https://www.google.co.id/2014/02/19?gws_rd=cr,ssl&ei=lF4AWL7jH8vzvgSrxZ1w#q=biografi+film+soekarno (diakses 03 November 2016).
Anonim, 28 Agustus 2014. Film Soekarno Karya Hanung Dan Beberapa Kritik. (Online) https://jurnaltoddoppuli.wordpress.com/2014/08/28/film-soekarno-karya-hanung-dan-beberapa-kritik/ (diakses 12 November 2016).
Anonim, Juli 2014. Movie Soekarno. (Online) http://www.resensi-film.com/2014/07/movie/soekarno/ (diakses 21 November 2016).
Anonim, Mei 2016. Analisis Film Soekarno Indonesia. (Online) http://www.globalbasereview.com/2016/05/analisis-film-soekarno-indonesia.html (diakses 12 November 2016).
Anonim, 18 September 2015. Merugi Film Soekarno Diharapakan Lebih Laku Di Penayangan kedua. (Online) http://www.tabloidbintang.com/articles/2015/09/18film-tv-musik/kabar/9637-merugi-film-soekarno-diharapkan-lebih-laku-di-penayangan-kedua (diakses 03 November 2016)
Anonim, 20 Maret 2016. Youtobe. (Online) https://www.youtube.com/watch?v=/2014/03/20b86akizCxiA (diakses 20 November 2016).
Morissan, 2014. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Rosliana, Maya, Februari 2016. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan. (Online) http://mayarosliana.blogspot.co.id/2016/02/sejarah-perjuangan-kemerdekaan.html (diakses 22 November 2016).
Wangi, Hennyheyeonh, April 2015. Creswell John W Translate Desaign Search Kuantitatif Kualitatif Dan Mixed. (Online) http://www.slideshare.net/hennyhyeonhwangi/2015/04creswell-john-wtranslatedesignresearchkuantitatifkualitatifdanmixed (diakses 21 November 2016).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar